Bandung (Antara Kalbar) - Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin mengatakan pengumuman hasil Pemilihan Raya (Pemira) untuk menjaring calon presiden/wakil presiden RI 2014 dari internal partai tersebut akan dilakukan pada akhir Januari 2014.
"Kira-kira akhir Januari ya (Januari 2014), kenapa Januari karena majelis syuronya belum ada, kan yang memutuskan majelis syuro," kata Hilmi Aminuddin, di Kota Bandung, Kamis.
Ia menuturkan, dari 22 nama yang disiapkan oleh DPP PKS dalam Pemira beberapa waktu lalu muncul tiga besar.
"Tiga besarnya itu ada ialah pertama Dr Hidayat Nur Wahid, dua Anis Matta dan ketiga Ahmad Heryawan. Nanti majelis syuro yang akan mengumumkan siapa hasilnya," kata dia.
Hilmi berharap, ketiga besar tersebut memiliki dipertimbangan memiliki beberapa kriteria yakni pertama integritas/kredibilitas pribadi yang baik, kapabilitas serta aksebiltas di masyarakat, lalu askes politik yang memungkingkan dia didukung oleh parpol atau ormas lain dan terakhir memiliki akses sosial.
"Akses sosial di sini si calon itu bisa berkomunikasi dengan akademisi, simbol atau tokoh masyarakat, budayawan dan lain-lain. Termasuk akses finasial," kata Hilmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kira-kira akhir Januari ya (Januari 2014), kenapa Januari karena majelis syuronya belum ada, kan yang memutuskan majelis syuro," kata Hilmi Aminuddin, di Kota Bandung, Kamis.
Ia menuturkan, dari 22 nama yang disiapkan oleh DPP PKS dalam Pemira beberapa waktu lalu muncul tiga besar.
"Tiga besarnya itu ada ialah pertama Dr Hidayat Nur Wahid, dua Anis Matta dan ketiga Ahmad Heryawan. Nanti majelis syuro yang akan mengumumkan siapa hasilnya," kata dia.
Hilmi berharap, ketiga besar tersebut memiliki dipertimbangan memiliki beberapa kriteria yakni pertama integritas/kredibilitas pribadi yang baik, kapabilitas serta aksebiltas di masyarakat, lalu askes politik yang memungkingkan dia didukung oleh parpol atau ormas lain dan terakhir memiliki akses sosial.
"Akses sosial di sini si calon itu bisa berkomunikasi dengan akademisi, simbol atau tokoh masyarakat, budayawan dan lain-lain. Termasuk akses finasial," kata Hilmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013