Jakarta (Antara Kalbar) - Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid unggul dalam perolehan suara Pemilihan Umum Raya yang diadakan partai itu pada 29-30 November 2013 dengan 50.567 suara.
"Dari 22 nama yang ada dalam Pemira menghasilkan lima besar. Hidayat Nur Wahid memperoleh 50.0567 suara (18,34 persen), Anis Matta 48.152 suara (17,46 persen)," kata Ketua Lembaga Penyiapan dan Penokohan Kader (LPPK) PKS Taufik Ridho di Kantor PKS, Jakarta, Minggu.
Taufik menjelaskan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memperoleh 46.014 suara (16,69 persen), Tifatul Sembiring dengan 31.714 suara (11,50 persen), dan Nur Mahmudi Ismail dengan 20.249 suara (7,41 persen).
Taufik yang juga Sekretaris Jenderal PKS mengatakan secara statistik peringkat HNW dan Anis Matta saling kejar di 33 Provinsi. Sementara itu menurut dia, Aher unggul di Provinsi Jawa Barat, dan Tifatul serta Nur Mahmudi perolehan suaranya merata di seluruh provinsi.
"Dari data statistik, Anis Matta unggul di 8 Provinsi, Hidayat 14 provinsi, dan Ahmad Heryawan satu provinsi," ujarnya.
Taufik mengatakan hasil Pemira itu akan dibawa ke Majelis Syuro PKS pada akhir Januari 2014 untuk diputuskan lima atau tiga nama untuk dilakukan uji publik.
Menurut dia, segala hal bisa terjadi misalnya dalam hasil Pemira seorang menempati posisi terakhir namun dalam uji publik meraih posisi pertama.
"Semua yang menentukan keputusan adalah Majelis Syuro," katanya.
Dia mengatakan uji publik bisa dilakukan dengan berbagai cara namun pada intinya memperkenalkan diri kepada masyarakat. Menurut dia, model uji publik itu tergantung masing-masing tim bakal capres PKS.
Dia tidak mempersoalkan tokoh-tokoh PKS tidak unggul dalam beberapa survei karena secara resmi partainya belum menentukan bakal calon presiden untuk pemilu mendatang.
Menurut dia, ketika Majelis Syuro sudah menentukal capres PKS maka mesin partai akan bekerja untuk memenangkan.
Taufik mengatakan penyelenggaran Pemira didasari ingin memberikan pembelajaran sistem demokrasi kepada masyarakat. Sistem itu menurut dia merupakan aspirasi kader bawah untuk memunculkan nama bakal capres sebelum Pemilu Legislatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Dari 22 nama yang ada dalam Pemira menghasilkan lima besar. Hidayat Nur Wahid memperoleh 50.0567 suara (18,34 persen), Anis Matta 48.152 suara (17,46 persen)," kata Ketua Lembaga Penyiapan dan Penokohan Kader (LPPK) PKS Taufik Ridho di Kantor PKS, Jakarta, Minggu.
Taufik menjelaskan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memperoleh 46.014 suara (16,69 persen), Tifatul Sembiring dengan 31.714 suara (11,50 persen), dan Nur Mahmudi Ismail dengan 20.249 suara (7,41 persen).
Taufik yang juga Sekretaris Jenderal PKS mengatakan secara statistik peringkat HNW dan Anis Matta saling kejar di 33 Provinsi. Sementara itu menurut dia, Aher unggul di Provinsi Jawa Barat, dan Tifatul serta Nur Mahmudi perolehan suaranya merata di seluruh provinsi.
"Dari data statistik, Anis Matta unggul di 8 Provinsi, Hidayat 14 provinsi, dan Ahmad Heryawan satu provinsi," ujarnya.
Taufik mengatakan hasil Pemira itu akan dibawa ke Majelis Syuro PKS pada akhir Januari 2014 untuk diputuskan lima atau tiga nama untuk dilakukan uji publik.
Menurut dia, segala hal bisa terjadi misalnya dalam hasil Pemira seorang menempati posisi terakhir namun dalam uji publik meraih posisi pertama.
"Semua yang menentukan keputusan adalah Majelis Syuro," katanya.
Dia mengatakan uji publik bisa dilakukan dengan berbagai cara namun pada intinya memperkenalkan diri kepada masyarakat. Menurut dia, model uji publik itu tergantung masing-masing tim bakal capres PKS.
Dia tidak mempersoalkan tokoh-tokoh PKS tidak unggul dalam beberapa survei karena secara resmi partainya belum menentukan bakal calon presiden untuk pemilu mendatang.
Menurut dia, ketika Majelis Syuro sudah menentukal capres PKS maka mesin partai akan bekerja untuk memenangkan.
Taufik mengatakan penyelenggaran Pemira didasari ingin memberikan pembelajaran sistem demokrasi kepada masyarakat. Sistem itu menurut dia merupakan aspirasi kader bawah untuk memunculkan nama bakal capres sebelum Pemilu Legislatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013