Pontianak (Antara Kalbar) - Sekretaris Umum Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Kalimantan Barat menyatakan Pemilihan Raya (Pemira) yang kini digelar di seluruh Indonesia pada 29-30 November, berbeda dengan pelaksanaan konvensi yang diadakan partai lain.
"Pemira berbeda dengan konvensi seperti di partai lain. Kalau dalam konvensi yang berkompetisi adalah elit, maka Pemira justru kebalikannya," kata Sekretaris Umum DPW PKS Kalbar, Arif Joni Parsetyo di Pontianak, Sabtu.
Ia mengatakan, sistem dalam Pemira memberikan kesempatan kepada kader yang memiliki dinamikanya sendiri untuk menentukan siapa kira-kira figur pimpinan partai yang layak ditetapkan sebagai calon presiden.
Saat ini, diakuinya ada tuntutan yang sangat kuat dari kalangan "akar rumput" PKS, khususnya para kader agar PKS segera menetapkan capres sebelum pemilihan umum legislatif. PKS mengakomodasi tuntutan dari para kader PKS di "akar rumput" untuk menentukan capres, tetapi bukan dalam bentuk konvensi sebagaimana parpol lain, melainkan dalam bentuk Pemira.
"Kalau dalam Pemira, dari para kandidatnya sendiri tidak ada kampanye di dalam. Jadi, jelas bedanya dengan konvensi," kata Arif Joni yang juga menjadi penanggung jawab pelaksanaan Pemira PKS di Kalbar.
Pemira dilaksanakan serentak seluruh Indonesia pada 29-30 November. Untuk Kalimantan Barat diadakan di seluruh wilayah Kalbar. Setiap kabupaten/kota menempatkan beberapa tempat pemungutan suara (TPS).
Sedangkan di Kota Pontianak terdapat 30 TPS. TPS utama terletak di kantor DPW Jalan Danau Sentarum. Pemira diikuti sekitar 5.000 lebih kader yang ada di Kalbar. Setiap kader nantinya memilih lima capres dari 22 kandidat capres yang ada.
Lima capres yang memperoleh dukungan paling kuat, nantinya akan diserahkan ke Majlis Syuro untuk ditetapkan menjadi satu capres yang nantinya akan diusung sebagai capres dari PKS. Jadi dalam Pemira PKS, para peserta tidak bertarung tetapi kader yang menentukan siapa sosok yang paling layak menjadi bakal capres dari PKS.
Sementara sebelumnya, Presiden PKS Anis Matta mengatakan pelaksanaan Pemira perwujudan aspirasi kader untuk penentuan bakal calon presiden yang hendaknya dilakukan lebih cepat dan tidak menunggu hasil dari Pemilu Legislatif pada April 2014.
Para kader juga menyampaikan aspirasi untuk melihat performa partai secara keseluruhan terutama setelah mendeklarasikan bakal calon presiden. "Ini hanya tuntutan kader, ada pertanyaan masyarakat, kenapa belum ada bakal capres dari PKS," ujarnya.
Anis tidak sependapat jika Pemira ini diselenggarakan untuk mendongkrak elektabilitas partai, yang berdasarkan survei-survei beberapa waktu belakangan, selalu berada dalam papan tengah dan cenderung stagnan.
Menurut Anis, peserta Pemira sudah memiliki ketokohan yang kuat di partai maupun di luar partai, sehingga popularitas dan elektabilitas partai tentu otomatis akan meningkat.
Pemira sebelumnya hanya digunakan PKS untuk memilih anggota Dewan Syuro. Kini, untuk pertama kalinya, PKS akan menggunakan Pemira untuk menentukan bakal calon presiden.
Anis Matta dijadwalkan akan menggunakan hak suaranya dalam Pemira PKS di TPS yang berada di DPW PKS Kalbar, Jalan Danau Sentarum, Sabtu (30/11), pukul 16.00 WIB. "Beliau ada kegiatan di Pontianak jadi sekalian menyoblos di TPS di Kalbar," kata Arif Joni Prasetyo.
(N005)
PKS Kalbar: Pemira Berbeda Dengan Konvensi
Jumat, 29 November 2013 21:39 WIB
Pemira berbeda dengan konvensi seperti di partai lain.