Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) akan memperkuat penjaringan kesehatan bagi anak usia sekolah yang selama ini belum optimal pelaksanaannya.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Keluarga, Gizi dan PSM Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Berli Hamdani saat dihubungi di Pontianak, Rabu, selama ini proses pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan kesehatan anak masih sangat lemah.

Ia melanjutkan, pencatatan itu untuk mengetahui status kesehatan anak sekolah dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA.

"Jadi, kalau ada permasalahan kesehatan diantara anak didik dapat dicari solusi dan intervensinya," ujar Berli Hamdani.

Pada tahap awal, telah dilakukan pertemuan penjaringan kesehatan anak sekolah yang diikuti 28 peserta dari seluruh kabupaten dan kota.

Ia menambahkan, penjaringan kesehatan anak sekolah akan mendeteksi masalah kesehatan siswa secara dini.

Data atau informasi yang diperoleh akan menjadi pertimbangan dalam menyusun program pembinaan kesehatan anak di sekolah.

"Data tersebut untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pembinaan anak usia sekolah," katanya.

Ia menuturkan, terobosan strategi untuk mencapai kemandirian siswa dalam mengatasi masalah kesehatan dapat dilakukan dengan pengembangan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Termasuk, lanjut dia, peningkatan sumber daya di tingkat kabupaten kota, puskesmas, dan guru pembina UKS.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Andy Jap menambahkan, penjaringan kesehatan anak sekolah menjadi terobosan agar siswa dapat menolong dirinya sendiri.

"Siswa diharapkan mampu secara dini mengatasi permasalahan kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental," katanya.

Ia melanjutkan, pembinaan dan pelayanan kesehatan bagi anak usia sekolah merupakan bagian integral dari sistem kesehatan nasional untuk mencapai subjek pembangunan berkualitas pada masa yang akan datang.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014