Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Dwi Listyawardani prihatin terhadap angka kelahiran di kalangan remaja yang lebih tinggi dibanding secara nasional.

"Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 diperoleh data bahwa Angka Kelahiran Menurut Umur di Kalbar mencapai 104/1.000 untuk remaja usia 15-19 tahun," kata Dwi Listyawardani saat dihubungi di Pontianak, Kamis.

Menurut Dani, panggilan akrab Dwi Listyawardani, artinya dalam 1.000 remaja umur 15-19 tahun terdapat 104 remaja yang melahirkan.

Sementara, ia melanjutkan, secara nasional pada tahun yang sama hanya mencapai 48 kasus dari seribu remaja.

Namun ia mengakui belum ada penelitian lanjutan apakah kelahiran itu berasal dari hubungan seks pra nikah atau setelah menikah.

"Tapi, tingginya angka tersebut menunjukkan usia remaja umur 15-19 tahun yang melahirkan cukup tinggi," katanya.

Ia menjelaskan, usia melahirkan yang dialami remaja tersebut membahayakan kesehatan ibu maupun bayi yang dilahirkan.

"Terlepas pemicunya apa, namun yang terpenting adalah perlunya Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)," kata Dani.

Usia ideal melahirkan bagi wanita adalah antara 20 tahun sampai 30 tahun ketika seluruh organ reproduksi wanita dinilai sudah matang untuk mengandung dan melahirkan.

"Kondisi itu lebih menjamin kesehatan ibu maupun bayi yang dilahirkan," ujarnya.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014