Jakarta (Antara Kalbar) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo heran apabila pekerjaan yang dilakukannya sehari-hari seperti blusukan ke pelosok-pelosok ibukota dianggap pencitraan oleh banyak pihak.
"Orang banyak bilang, Jokowi itu hanya pencitraan, pencitraan apanya? Orang TV saya nggak punya. Media-media TV saja yang suka nyoroti saya," ujar Joko Widodo saat menghadiri diskusi di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu.
Ia menegaskan tidak mempunyai uang untuk mengiklankan diri sendiri di koran maupun televisi.
"Saya juga gak punya koran. Saya nggak miliki TV, saya nggak miliki koran, saya juga nggak pernah mengiklankan diri. Ada gak? Duit dari mana?" ujar dia.
Ia mengutarakan di Jakarta tidak pernah ada baliho tentang dirinya jadi bagaimana mau pencitraan.
"Kadang ada yang nulis-nulis seperti itu, ya saya jawab. Gimana mau pencitraan-pencitraan. TV aja gak punya, koran nggak, iklan juga gak. Coba lihat di seluruh Jakarta, ada baliho saya gak?," kata dia.
Ia menambahkan sewaktu menjabat sebagai Walikota Solo pun tidak ada baliho terkait dirinya.
"Tanya di Solo lah, saya pernah pasang baliho nggak," ujar dia.
Sebelumnya, praktisi pendidikan Anies Baswedan mengatakan dirinya tidak mau pencitraan dengan blusukan. Bukan cuma mendengarkan, namun juga mengajak berubah.
"Blusukan itu hanya nonton masyarakat. Hanya hadir lalu kesannya sudah melakukan," ujar Anies yang juga menjadi Rektor .Universitas Paramadina.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Orang banyak bilang, Jokowi itu hanya pencitraan, pencitraan apanya? Orang TV saya nggak punya. Media-media TV saja yang suka nyoroti saya," ujar Joko Widodo saat menghadiri diskusi di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu.
Ia menegaskan tidak mempunyai uang untuk mengiklankan diri sendiri di koran maupun televisi.
"Saya juga gak punya koran. Saya nggak miliki TV, saya nggak miliki koran, saya juga nggak pernah mengiklankan diri. Ada gak? Duit dari mana?" ujar dia.
Ia mengutarakan di Jakarta tidak pernah ada baliho tentang dirinya jadi bagaimana mau pencitraan.
"Kadang ada yang nulis-nulis seperti itu, ya saya jawab. Gimana mau pencitraan-pencitraan. TV aja gak punya, koran nggak, iklan juga gak. Coba lihat di seluruh Jakarta, ada baliho saya gak?," kata dia.
Ia menambahkan sewaktu menjabat sebagai Walikota Solo pun tidak ada baliho terkait dirinya.
"Tanya di Solo lah, saya pernah pasang baliho nggak," ujar dia.
Sebelumnya, praktisi pendidikan Anies Baswedan mengatakan dirinya tidak mau pencitraan dengan blusukan. Bukan cuma mendengarkan, namun juga mengajak berubah.
"Blusukan itu hanya nonton masyarakat. Hanya hadir lalu kesannya sudah melakukan," ujar Anies yang juga menjadi Rektor .Universitas Paramadina.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014