Jakarta (Antara Kalbar) - Kepala Unit Kerja Taman Budaya Tionghoa TMII (TBT-TMII) Brigjen (Purn) Tedy Jusuf mengimbau etnis Tionghoa memberikan kontribusi untuk memperkuat khasanah Museum Cheng Ho, sehingga publik semakin tahu peran dan kedudukan mereka di Tanah Air.

Baiknya jika benda bersejarah milik keluarga dapat dipinjamkan atau menyumbangkan ke manajemen Museum Cheng Ho, sehingga perbendaharaan di museum itu semakin lengkap, kata Tedy Jusuf kepada Antara di Jakarta, Senin.

Museum Cheng Ho berada di kawasan Taman Budaya Tionghoa (TBT) yang berdiri pada awal 2007. Taman Budaya Tionghoa merupakan simbol pengakuan eksistensi suku Tionghoa secara budaya dan politik.

Keberadaan Taman Budaya Tionghoa Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah TMII) mempertegas TMII sebagai laboratorium seni dan budaya bangsa; di samping secara nyata menunjukkan Indonesia adalah bangsa yang multi-etnis dan multi-ras berikut keanekaragaman seni dan budayanya.

Menurut  Brigjen (Purn) Tedy Jusuf, museum tersebut perlu diperkaya dengan benda bersejarah. Sekarang ini sudah dilengkapi lukisan dan perjalanan sejumlah tokoh etnis China yang banyak memberi kontribusi positif terhadap kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Namun ia merasa belum puas. Pasalnya, lukisan dan benda-benda bersejarah selain belum lengkap juga belum menggambarkan secara integral dari perjuangan etnis China di berbagai tempat di bumi Indonesia. Jadi, museum itu belum tertata apik sebagaimana banyaknya museum di berbagai negara maju.

Untuk itu ia merasa bahwa museum tersebut harus ditangani oleh seorang ahli museum. Dengan cara itu akan tergambar maksud misi dan visi kehadiran museum Cheng Ho. "Alur cerita dari perjalanan sejarah etnis China harus tergambar," ia berharap.

Pria pemilik nama Tionghoa Him Tek Ji, kelahiran Bogor, Jawa Barat, 24 Mei 1944 itu mengaku, museum ini minimal dapat menjadi inspirasi bagi kerukunan antarumat, antaretnis dan penyatuan bangsa Indonesia.

Karena itu ia terus membenahi museum tersebut dan berharap imbauannya dapat diindahkan rekan-rekannya yang kini berada di berbagai tempat. Diharapkan pula dari museum itu pula nanti generasi muda bisa memetik pelajaran. Termasuk dari banyaknya tokoh etnis Tionghoa terlibat aktif dalam sejarah Indonesia, meski mereka belum terekspose oleh publik.

Pewarta: Edy Supriatna Sjafei

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014