Jakarta (ANTARA) - Wahana Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Theater Keong Emas menayangkan sebuah film bersifat edukatif dan inspiratif dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) berjudul "Langkah-langkah Kecil".
"Film ini melanjutkan misi rangkaian serial inspiratif 'The Hidden Gem of Nusantara' (Harta Tersembunyi di Bumi Nusantara)," kata Produser Eksekutif Film Herijanto Judarta usai Gala Premier Film Series Nusantara Indonesia Theater Keong Emas TMII, Jakarta Timur, Rabu.
Film ini bercerita tentang bagaimana seorang anak perempuan bernama Sara yang sehari-hari menjalani hidupnya dengan sederhana, harus berjalan kaki belasan kilometer untuk sekolah setiap hari sejak sekolah dasar (SD).
Sara ingin menggapai cita-citanya sebagai tenaga didik yang akan kembali memajukan pendidikan di daerahnya.
Ketika Sara dipertemukan dengan tiga orang wisatawan dari kota yang ingin membantu Sara, Sara sempat mengira mereka adalah solusi dari apa yang selama ini diharapkan Sara. Namun ternyata, fakta berkata lain.
Selain mengisahkan tentang kisah hidup Sara, film itu menampilkan kompilasi berbagai destinasi wisata di Sumba Barat dan Sumba Timur.
"Film ini memberikan sebuah wawasan kepada para penonton tentang harapan, perjuangan dan cita-cita," kata Heri.
Tak hanya itu, CEO Mahaka Visual Indonesia (MVI) itu juga ingin memberikan penekanan cerita pada unsur kemanusiaan.
Dia berharap film inspiratif kedua ini bisa menjadi pengingat, penyemangat sekaligus ucapan syukur bagi kalangan anak didik Indonesia yang mendapatkan berbagai fasilitas dan kemudahan dalam dunia pendidikan, sehingga menjadi apresiasi dan refleksi bagi kehidupan mereka.
Sebelumnya, pihaknya telah menayangkan film "The Glorious Komodo Island (Pulau Komodo Yang Agung) yang mengisahkan destinasi wisata Labuan Bajo, NTT.
Film "Langkah-Langkah Kecil" menghadirkan tiga orang petualang muda yaitu Jay (diperankan Fahri Muhammad, seorang sport activity trainer), Jesi (diperankan oleh Tabhita, seorang influencer fashion) serta Krisna (diperankan oleh Christoforus Vio, seorang praktisi musik) yang merupakan karakter representasi dari setiap orang yang seringkali memandang sebelah mata terhadap ketulusan dan perjuangan anak-anak daerah.
"Sehingga, seringkali kita malah bersikap naif, menganggap enteng atau bahkan mencurigai mereka dan mengabaikan berbagai hal yang sebetulnya sangat esensi terhadap kehidupan dan cita-cita anak-anak di pelosok Indonesia," paparnya.
Dari sisi teknis produksi, tambah dia, salah satu tantangan yang paling nyata adalah belum tersedianya jaringan listrik di berbagai titik-titik pelosok sehingga tim produksi harus bekerja secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan sumber daya listrik dari baterai yang dibawa.
Sedangkan dari sisi non teknis adalah kondisi cuaca dan iklim yang kering dan panas, sehingga pemeran dan kru sempat mengalami penurunan stamina fisik walaupun tetap dapat menjalankan tugas-tugasnya secara baik.
"Secara keseluruhan baik dalam sisi proses produksi maupun hasil akhir dari filmnya itu sendiri. Terjadi sebuah pengalaman yang mengubah hidup bagi semua pihak ketika pengalaman langsung dengan sebuah cerita nyata anak-anak Sumba memberikan sebuah wawasan baru bahwa selalu ada harapan dalam setiap langkah hidup manusia," kata Heri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Theater Keong Emas tayangkan film "Langkah-langkah Kecil"
Theater Keong Emas menayangkan film "Langkah-langkah Kecil"
Rabu, 20 Desember 2023 22:05 WIB