Jakarta (Antara Kalbar) - Partai Kebangkitan Bangsa berencana mengadakan pembicaraan koalisi dengan PDI Perjuangan sebelum Pemilu Legislatif berlangsung.
"PKB sebelum Pileg sudah ada komunikasi (dengan PDI-P). Pembicaraannya sih informal," kata Ketua Fraksi PKB DPR RI Marwan Jafar di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis.
Dijelaskan anggota Komisi V DPR RI itu, partainya sebenarnya membuka jalan koalisi dengan partai mana pun. Namun, opsi koalisi dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dinilai paling potensial.
Alasannya, menurut Marwan, diantaranya karena banyak kiai Nahdlatul Ulama yang dulunya dekat dengan Bung Karno, sosok panutan partai tersebut. Belum lagi, pengalaman Gus Dur dengan Megawati di pemerintahan terdahulu meyakinkan partai kaum ulama itu untuk bisa terus melanjutkan koalisi.
"Gus Dur dengan Mega bisa berjalan seiring. Gus Dur melindungi Mega, meski agak putus dalam 10 tahun terakhir karena PKB di dalam pemerintahan, tapi PDI-P di luar pemerintahan," katanya.
Lebih lanjut, Marwan juga mengatakan pembicaraan soal koalisi nantinya akan bermuara pada kemungkinan capres-cawapres. Namun, ia enggan menyebutkan calon mana yang akan diusung dalam koalisi tersebut.
"Yang penting ketemu dulu, banyak opsi. Karena opsi dengan PDI-P ini jadi salah satu opsi yang memungkinkan karena tidak sama-sama di pemerintahan. Jadi kita coba pemerintahan ini selesai dengan khusnul khotimah, tapi tetap harus buat 'roadmap' politik baru," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"PKB sebelum Pileg sudah ada komunikasi (dengan PDI-P). Pembicaraannya sih informal," kata Ketua Fraksi PKB DPR RI Marwan Jafar di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis.
Dijelaskan anggota Komisi V DPR RI itu, partainya sebenarnya membuka jalan koalisi dengan partai mana pun. Namun, opsi koalisi dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dinilai paling potensial.
Alasannya, menurut Marwan, diantaranya karena banyak kiai Nahdlatul Ulama yang dulunya dekat dengan Bung Karno, sosok panutan partai tersebut. Belum lagi, pengalaman Gus Dur dengan Megawati di pemerintahan terdahulu meyakinkan partai kaum ulama itu untuk bisa terus melanjutkan koalisi.
"Gus Dur dengan Mega bisa berjalan seiring. Gus Dur melindungi Mega, meski agak putus dalam 10 tahun terakhir karena PKB di dalam pemerintahan, tapi PDI-P di luar pemerintahan," katanya.
Lebih lanjut, Marwan juga mengatakan pembicaraan soal koalisi nantinya akan bermuara pada kemungkinan capres-cawapres. Namun, ia enggan menyebutkan calon mana yang akan diusung dalam koalisi tersebut.
"Yang penting ketemu dulu, banyak opsi. Karena opsi dengan PDI-P ini jadi salah satu opsi yang memungkinkan karena tidak sama-sama di pemerintahan. Jadi kita coba pemerintahan ini selesai dengan khusnul khotimah, tapi tetap harus buat 'roadmap' politik baru," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014