Sungai Raya (Antara Kalbar) - Komandan Skuadron Udara Satu Pangkalan Udara Supadio Pontianak, Letkol Pnb Radar Suharsono berhasil mencapai 2.000 jam terbang dan mendapat penghargaan dari Danlanud Supadio Kolonel Pnb Novyan Samyoga.
"Pencapaian 2.000 jam terbang oleh Komandan Skuadron Udara Satu Lanud Supadio Pontianak merupakan pencapaian yang tidak mudah. Dengan pencapaian itu saya berasumsi para penerbang tersebut telah profesional dalam melaksanakan tugas kedirgantaraannya yang tidak mudah untuk dilaksanakan dan dipastikan banyak tantangan yang didapat," kata Komandan Lanud Supadio Pontianak, Kolonel Pnb Novyan Samyoga sesuai melaksanakan tradisi pencapaian terbang di pangkalan TNI AU, Kamis.
Menurutnya, pencapaian 2.000 jam terbang oleh Danskuadron satu dan 1000 jam terbang oleh penerbang Binggi Nobel merupakan pencapaian yang telah dilaksanakan dengan baik dan aman.
"Ketika mencapai 2,000 atau 1.000 jam terbang yang telah didapat dua penerbang tersebut kita juga berharap ilmu yang mereka dapatkan dapat ditularkan kepada penerbang-penerbang muda yang pastinya akan menjadi regenerasi berikutnya," tuturnya.
Sementara itu Radar Suharsono mengatakan, selain menjadi penerbang, dirinya bangga karena sampai saat ini diberi kesempatan untuk memimpin para penerbang muda di skuadron udara satu Lanud Supadio Pontianak.
"Saya sendiri di sini juga dibina dan merupakan penghargaan terbesar untuk saya dapat dipercaya menjadi komandan skuadron udara satu. Saya mengucapkan syukur atas kebesaran Allah SWT, karena saya dapat melaksanakan tugas sebagai penerbang dan mencapai 2.000 jam terbang yang dicapai dengan waktu yang tidak sedikit, kurang lebih 17 tahun saya berkarir menjadi pilot tempur," tuturnya.
Untuk langkah ke depan, dia mengatakan dengan melihat tingkat ancaman yang semakin hari semakin meningkat dan Kalbar sendiri bersinggungan langsung dengan negara lain, maka pembaharuan di seluruh aspek penerbangan harus terus diperbaharui.
"Persiapan dari seluruh aspek mulai dari alutsista, personel dan perangkat pendukung lainnya dapat terus ditingkatkan persiapannya agar dapat mengamankan wilayah Kalimantan Barat dan sekitarnya secara baik," katanya.
Ditempat yang sama, Lettu Pnb Binggi Nobel yang juga mendapatkan penghargaan 1.000 jam terbang mengungkapkan rasa harunya ketika bisa mencapai jumlah terbang yang terbilang tidak mudah untuk bisa dicapai.
"Pencapaian ini saya raih berkat dukungan dari seluruh sistem yang ada, baik dari penyiapan hingga arahan-arahan dari komandan saya yang telah memberikan ilmu yang sangat berarti untuk saya sendiri," katanya.
Dengan pencapaian itu, dirinya berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik untuk siapa saja, mulai dari dinas yang menaunginya maupun ruang lingkup keluarga yang terus mendukung karirnya.
Ia berharap, ke depan dalam pelaksanaan tugas penerbangan dalam menjaga dirgantara RI dapat terus ditingkatkan prestasinya.
"Dalam pencapaian penerbangan kita diberikan berbagai misi baik dalam patroli udara, misi pengisian bahan bakar di udara, misi penembakan dan misi-misi lainnya dapat terus terlaksana tanpa ada hambatan apapun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Pencapaian 2.000 jam terbang oleh Komandan Skuadron Udara Satu Lanud Supadio Pontianak merupakan pencapaian yang tidak mudah. Dengan pencapaian itu saya berasumsi para penerbang tersebut telah profesional dalam melaksanakan tugas kedirgantaraannya yang tidak mudah untuk dilaksanakan dan dipastikan banyak tantangan yang didapat," kata Komandan Lanud Supadio Pontianak, Kolonel Pnb Novyan Samyoga sesuai melaksanakan tradisi pencapaian terbang di pangkalan TNI AU, Kamis.
Menurutnya, pencapaian 2.000 jam terbang oleh Danskuadron satu dan 1000 jam terbang oleh penerbang Binggi Nobel merupakan pencapaian yang telah dilaksanakan dengan baik dan aman.
"Ketika mencapai 2,000 atau 1.000 jam terbang yang telah didapat dua penerbang tersebut kita juga berharap ilmu yang mereka dapatkan dapat ditularkan kepada penerbang-penerbang muda yang pastinya akan menjadi regenerasi berikutnya," tuturnya.
Sementara itu Radar Suharsono mengatakan, selain menjadi penerbang, dirinya bangga karena sampai saat ini diberi kesempatan untuk memimpin para penerbang muda di skuadron udara satu Lanud Supadio Pontianak.
"Saya sendiri di sini juga dibina dan merupakan penghargaan terbesar untuk saya dapat dipercaya menjadi komandan skuadron udara satu. Saya mengucapkan syukur atas kebesaran Allah SWT, karena saya dapat melaksanakan tugas sebagai penerbang dan mencapai 2.000 jam terbang yang dicapai dengan waktu yang tidak sedikit, kurang lebih 17 tahun saya berkarir menjadi pilot tempur," tuturnya.
Untuk langkah ke depan, dia mengatakan dengan melihat tingkat ancaman yang semakin hari semakin meningkat dan Kalbar sendiri bersinggungan langsung dengan negara lain, maka pembaharuan di seluruh aspek penerbangan harus terus diperbaharui.
"Persiapan dari seluruh aspek mulai dari alutsista, personel dan perangkat pendukung lainnya dapat terus ditingkatkan persiapannya agar dapat mengamankan wilayah Kalimantan Barat dan sekitarnya secara baik," katanya.
Ditempat yang sama, Lettu Pnb Binggi Nobel yang juga mendapatkan penghargaan 1.000 jam terbang mengungkapkan rasa harunya ketika bisa mencapai jumlah terbang yang terbilang tidak mudah untuk bisa dicapai.
"Pencapaian ini saya raih berkat dukungan dari seluruh sistem yang ada, baik dari penyiapan hingga arahan-arahan dari komandan saya yang telah memberikan ilmu yang sangat berarti untuk saya sendiri," katanya.
Dengan pencapaian itu, dirinya berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik untuk siapa saja, mulai dari dinas yang menaunginya maupun ruang lingkup keluarga yang terus mendukung karirnya.
Ia berharap, ke depan dalam pelaksanaan tugas penerbangan dalam menjaga dirgantara RI dapat terus ditingkatkan prestasinya.
"Dalam pencapaian penerbangan kita diberikan berbagai misi baik dalam patroli udara, misi pengisian bahan bakar di udara, misi penembakan dan misi-misi lainnya dapat terus terlaksana tanpa ada hambatan apapun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014