Ngawi (Antara Kalbar) - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi situs rumah Dr Radjiman Wedyodiningrat, "blusukan" ke sawah dan berdialog dengan para petani di Ngawi, Jawa Timur, Minggu.
Dr Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat, lahir di Yogyakarta (1879-1952) adalah dokter dan tokoh pergerakan yang juga merupakan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia.
Radjiman adalah pendiri dan ketua organisasi Boedi Oetomo, serta Ketua Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), sekaligus mentor politik Bung Karno,
Jokowi tiba di Desa Kauman Kecamatan Widodaren, Ngawi, sekitar pukul 10.35 WIB. Di dalam rumah Sang Pendiri Boedi Oetomo tersebut, Jokowi membacakan Surat Perintah Empat Perjuangan.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya Joko Widodo calon presiden dari PDI-P akan membacakan Surat Perintah Empat Perjuangan," kata Jokowi usai menyapa ratusan masyarakat yang hadir di rumah bersejarah itu.
Isi surat dari Ketua DPP Pdi-P Megawati Soekarnoputri tersebut, satu, amankan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Dua, jalankan Trisakti secara konsisten melalui pembangunan semesta dan berencana. Tiga, utamakan prinsip musyawarah dan gotong royong. Empat, dedikasikan hidupmu untuk rakyat," kata Jokowi.
Salah satu alasan Jokowi mengunjungi rumah tersebut karena rumah tersebut telah mencatat berbagai peristiwa sejarah, salah satunya adalah saat Dr Radjiman menulis "Dokumen Walikukun" yang menyatakan Bung Karno adalah penggali Pancasila.
Sebelum melanjutkan perjalanan, Jokowi sempat turun dari mobil dan berjalan melalui pematang sawah menuju kumpulan para petani yang sedang menanam padi.
Sambil berjongkok di pematang sawah, Jokowi berdialog dengan para petani terkait harga bibit, irigasi dan harga padi pasca dipanen.
Jokowi tiba di Ngawi sekitar pukul 09.15 WIB dan langsung menuju kediaman orang tua Bupati Ngawi Budi Sulistiyo untuk sarapan pecel.
Ruas jalan utama sepanjang di Ngawi yakni Jalan PB Sudirman bahkan sempat ditutup sekitar dua jam guna menyambut kedatangan Jokowi.
Setelah itu, Jokowi langsung meneruskan perjalanan ke Pacitan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Dr Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat, lahir di Yogyakarta (1879-1952) adalah dokter dan tokoh pergerakan yang juga merupakan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia.
Radjiman adalah pendiri dan ketua organisasi Boedi Oetomo, serta Ketua Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), sekaligus mentor politik Bung Karno,
Jokowi tiba di Desa Kauman Kecamatan Widodaren, Ngawi, sekitar pukul 10.35 WIB. Di dalam rumah Sang Pendiri Boedi Oetomo tersebut, Jokowi membacakan Surat Perintah Empat Perjuangan.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya Joko Widodo calon presiden dari PDI-P akan membacakan Surat Perintah Empat Perjuangan," kata Jokowi usai menyapa ratusan masyarakat yang hadir di rumah bersejarah itu.
Isi surat dari Ketua DPP Pdi-P Megawati Soekarnoputri tersebut, satu, amankan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Dua, jalankan Trisakti secara konsisten melalui pembangunan semesta dan berencana. Tiga, utamakan prinsip musyawarah dan gotong royong. Empat, dedikasikan hidupmu untuk rakyat," kata Jokowi.
Salah satu alasan Jokowi mengunjungi rumah tersebut karena rumah tersebut telah mencatat berbagai peristiwa sejarah, salah satunya adalah saat Dr Radjiman menulis "Dokumen Walikukun" yang menyatakan Bung Karno adalah penggali Pancasila.
Sebelum melanjutkan perjalanan, Jokowi sempat turun dari mobil dan berjalan melalui pematang sawah menuju kumpulan para petani yang sedang menanam padi.
Sambil berjongkok di pematang sawah, Jokowi berdialog dengan para petani terkait harga bibit, irigasi dan harga padi pasca dipanen.
Jokowi tiba di Ngawi sekitar pukul 09.15 WIB dan langsung menuju kediaman orang tua Bupati Ngawi Budi Sulistiyo untuk sarapan pecel.
Ruas jalan utama sepanjang di Ngawi yakni Jalan PB Sudirman bahkan sempat ditutup sekitar dua jam guna menyambut kedatangan Jokowi.
Setelah itu, Jokowi langsung meneruskan perjalanan ke Pacitan.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014