Sekadau (Antara Kalbar) - Masyarakat Desa Menawai Tekam, Kecamatan Belitang Hilir masih mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan di wilayah mereka yang tak memadai. Pasalnya, masih ada beberapa dusun yang hanya bisa ditempuh lewat jalur tikus.

Desa Menawai Tekam terbagi atas lima dusun yakni Dusun Menawai tekam, Menawai Lingkau, Sungai Kulat, Sungai Lampung Bugau dan Dusun Sungai Biawak.

"Ruas jalan yang paling sulit ditempuh yakni antara RT Ucong menuju Dusun Sungai Biawak. Sepanjang lebih kurang empat kilometer, masyarakat hanya mengandalkan jalanan sempit yang bahkan sulit dilewati sepeda motor, dan yang paling sulit itu dari Ucong menuju Sungai Biawak. Hanya ada jalan tikus,” ungkap Kepala Desa Menawai Tekam, Yohanes Kater, ditemui di Sekadau, Kamis (3/4).

Dia mengatakan, Pemerintah Desa setempat bukannya diam saja. Setiap kali dilaksanakan Musrenbang Desa, infrastruktur jalan selalu masuk dalam pengajuan. Bahkan sudah enam tahun berturut-turut diajukan oleh pemerintah desa, tapi sampai sekarang belum terealisasi.

Masalah sulitnya akses jalan itupun menjadi prioritas program pembangunan Desa Menawai Tekam. Karenanya, Pemdes setempat gencar mengusulkan agar akses jalan di wilayah mereka dapat dibangunan secara representatif.

“Kita berharap pemerintah kabupaten bisa mengakomodir keinginan masyarakat Desa Menawai Tekam yang menginginkan tersedianya akses jalan yang memadai. Pemerintah Desa, tidak punya daya selain terus menerus mengajukan usulan itu. Karena, Alokasi Dana Desa (ADD) tidak bisa dipergunakan untuk melakukan pembangunan jalan yang statusnya merupakan jalan Pemkab. Kalau jalan desa bisa. Ini statusnya jalan Kabupaten, jadi tidak bisa diakomodir lewat ADD,” pungkasnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014