Ngabang (Antara Kalbar) - Ratusan pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, mengikuti sosialisasi tentang program Generasi Berencana Goes to School yang digelar BKKBN dan pemerintah daerah setempat di kantor bupati, Ngabang, Kamis.

Hadir dalam acara tersebut Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Pusat Sudibyo Alimoeso, Bupati Landak Adrianus Asia Sidot, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar Mustar dan pejabat terkait.

Selain sosialisasi, juga dilakukan pelatihan pendidikan sebaya bagi kalangan pelajar dan mahasiswa oleh BKKBN Provinsi Kalbar.

Menurut Sudibyo Alimoeso, program Generasi Berencana (Genre) harus semakin dikenalkan ke lingkungan sekolah. "Karena masalah remaja semakin menjadi perhatian di tingkat internasional," ujar dia.

Ia melanjutkan, pada pertemuan tingkat dunia yang diselenggarakan di New York, Amerika Serikat, sejumlah permasalahan mencuat dan menjadi perdebatan hangat. Diantaranya tentang hak-hak para remaja yang harus diakomodasi seperti pernikahan sesama jenis, tentang pemenuhan kebutuhan seksual, serta penggunaan kontrasepsi bagi remaja.

"Dan ini menjadi perdebatan hangat," kata Sudibyo yang baru tiba dari New York untuk mengikuti pertemuan tersebut.

Sementara bagi Indonesia, mempersiapkan remaja melalui generasi berencana menjadi pilihan pemerintah. "Dengan membentuk pusat informasi dan konseling bagi remaja dan mahasiswa," kata dia.

Namun, lanjut dia, perlu dukungan dari pemerintah daerah untuk membentuk pusat informasi dan konseling tersebut.

Bupati Landak Adrianus Asia Sidot mengakui, masa remaja merupakan fase yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas suatu bangsa. "Sehingga remaja yang dihasilkan, harus berkualitas karena mereka inilah yang nantinya akan menggantikan pemimpin yang ada sekarang," kata Adrianus Asia Sidot.

Menurut dia, meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sejalan dengan tujuan pembangunan Pemkab Landak yakni mewujudkan masyarakat Kabupaten Landak yang cerdas dan berdaya saing.

"Salah satu visi Pemkab Landak, adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia," ujar dia.

Ia tidak memungkiri angka kematian ibu melahirkan masih cukup tinggi di Kabupaten Landak. "Termasuk angka remaja yang melahirkan, ini dapat ikut mempengaruhi kualitas penduduk ke depannya," kata dia.

Salah satu pemicunya adalah pola pikir masyarakat yang menganggap terlalu tua kalau remaja putri belum menikah pada usia 20 tahun. "Ini yang perlu diubah," katanya.

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Mustar menambahkan, ada berbagai macam risiko yang akan ditanggung remaja kalau tidak merencanakan kehidupan secara baik.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014