Jakarta (Antara Kalbar) - Partai Kebangkitan Bangsa ingin membangun sistem koalisi yang solid dalam rangka memperkuat sistem presidensial di Indonesia.

"Kami ingin fokus membangun koalisi yang bagus, solid, dan memperkuat sistem presidensial. Untuk itu kami ingin diajak bicara soal format koalisi," kata Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding di Jakarta, Jumat.

Dia mencontohkan PKB ingin diajak bicara soal koalisi terkait menghidupkan kembali Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), peta jalan atau "roadmap" jangka panjang pembangunan di bidang ekonomi, seperti fokus kedaulatan pangan dan energi.

Berbagai hal itu menurut dia yang ingin PKB bicarakan secara serius sehingga kekuatan eksekutif dan legislatif menyatu.

"Pembagian kekuasaan (power sharing) otomatis terjadi namun itu bukan patokan utama bagi kami untuk daya tawar," ujarnya.

Karding menegaskan PKB tidak meminta apapun dalam komunikasi politik dengan semua partai termasuk ke PDI Perjuangan.

Dia mengatakan partainya selama ini memiliki tradisi membangun koalisi yang beretika.

"Kami partai yang setia dengan komitmen (berkoalisi) dan itu sudah dibuktikan dalam pemerintahan sebelumnya," kata Karding.

Selain itu Karding mengatakan saat ini PKB menjalin komunikasi dengan semua partai namun lebih intens dengan PDI-P.

Dia enggan mengungkapkan bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo dalam Pemilu Presiden 2014.

Namun dia mengungkapkan beberapa kriteria figur bakal cawapres seperti harus memiliki dukungan politik yang kuat sehingga pilpres bisa satu putaran.

"Presiden dan wapres harus bisa saling melengkapi serta kemampuan dan pengalaman harus kita dorong," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014