Sungai Raya (Antara Kalbar) - PT Angkasa Pura II cabang bandara Supadio Pontianak segera menutup akses jalan menuju instrumen landasan yang selama ini digunakan masyarakat sekitar.

"Jalan yang sudah ada itu selama ini sebenarnya menyalahi aturan keselamatan penerbangan, makanya dalam waktu dekat kita akan menutup jalan itu," kata GM P. Angkasa Pura II cabang Bandara Supadio Pontianak, Chandra Dista Wiradi.

Dia menjelaskan, jalan yang berada tepat pada jalur landasan itu selama ini sering digunakan masyarakat, bahkan sudah ada beberapa bangunan rumah.

Awalnya, jalan itu memang dibuat Angkasa Pura untuk mempermudah masuk kendaraan pembawa alat instrumen landasan, jika instrumen tersebut mengalami kerusalan. Namun, lambat laun jalan itu justru sering digunakan masyarakat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Jalan tersebut sebenarnya berada di dalam kawasan keselamatan penerbangan yang seharusnya tidak boleh digunakan masyarakat umum. Selain jalan itu berada pada jalur penerbangan, juga banyak dipasang tiang listrik, sehingga kabel tersebut dikhawatirkan tersangkut pada pesawat, jika terjadi insiden dalam dunia penerbangan.

"Jika itu sampai terjadi, tentu akan sangat berbahaya sekali. Jadi, maksud kami untuk menutup jalan itu bukan untuk memberatkan atau membebani masyarakat, namun kita justru berusaha untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,"tuturnya.

Meski akan menutup jalan tersebut, pihak PT Angkasa Pura telah membuat jalan lingkar sebagai penggantinya.

"Kita membuat jalan lingkar bandara sebagai pengganti jalan itu. Kita harapkan masyarakat juga bisa memaklumi hal ini, tentu demi keamanan kita bersama," katanya.

PT Angkasa Pura II juga telah menyerahkan operasional jalan lingkar bandara Supadio itu kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat sebagai bentuk komitmen tanggung jawab perusahaan pada lingkungan setempat.

"Proses pembangunan jalan ini kita lakukan mulai tahun 2013 dan selesai pada tahun ini. Untuk biaya pembangunannya menggunakan dana CSR dari PT Angkasa Pura II, sedangkan untuk pembebasan lahan bersumber dari APBD Kubu Raya," katanya.

Chandra menambahkan, jalan lingkar bandara yang dibangun oleh pihaknya itu memiliki panjang 2.160 meter dengan lebar bervariasi antara empat hingga enam meter karena harus menyesuaikan kondisi lahan yang dibebaskan oleh Pemkab untuk pembangunan jalan itu.

"Untuk anggaran yang kita keluarkan guna pembangunan jalan itu memakan biaya Rp10,7 miliar. Tidak hanya itu, pada tahun ini kita juga melakukan pengadaan perpustakaan untuk SMP Negeri 3 yang berada di sekitar kawasan bandara Supadio dan ini juga merupakan salah satu program CSR kita," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014