Sintang (Antara Kalbar) - Deadline agar pedagang Pasar Sayur Sungai Durian pindah ke Pasar Sayur Masuka paling lama Senin (14/7) tidak diindahkan oleh para pedagang.
Hingga Jumat (18/7), para pedagang masih tetap melaksanakan aktivitasnya di Pasar Sayur Sungai Durian.
Akibatnya, relokasi pedagang Pasar Sayur Sungai Durian ke Pasar Sayur Masuka hingga hari ini juga belum terlaksana. Anehnya belum ada tindakan tegas dari Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang untuk merelokasi para pedagang yang tidak mau pindah.
Sejumlah pedagang juga mengaku belum mendapatkan lapak di Pasar Sayur Masuka sehingga mereka tidak akan meninggalkan Pasar Sayur Sungai Durian Sintang.
Sementara Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang seperti yang disampaikan Kadisnya, Sudirman mengklaim pembagian lapak Pasar Sayur Masuka sudah selesai dan tidak ada masalah lagi. Dia mengatakan tidak ada yang klaim lagi untuk masalah lapak tersebut. Kalaupun ada yang klaim, mereka itu yang merasa berjualan di Pasar Sayur Sungai Durian tapi mereka dahulunya numpang di lapak milik orang lain.
Sudirman juga mendeadline para pedagang untuk segera pindah ke Pasar Masuka paling lambat Senin (14/7) kemarin. Kabar tersebut sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan pedagang sayur. Sejumlah pedagang pun menolak pindah. Seperti disampaikan salah satu pedagang di pasar tersebut.
"Saya tidak mau pindah. Nanti setelah lebaran. Apalagi kondisi Pasar Sayur Masuka belum sepenuhnya rampung," ujarnya.
Pedagang lainnya, juga mengatakan para pedagang telah bersepakat untuk mengadu ke dewan jika dipaksa pindah sebelum lebaran. "Pemerintah mestinya bisa berpikir, lebaran tinggal beberapa hari lagi. Apalagi fasilitas di Pasar Masuka masih belum memadai," jelasnya.
Anehnya lagi, pernyataan Bupati Sintang, Milton Crosby justru berseberangan dengan pernyataan Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang. Milton menegaskan pihaknya menyetujui relokasi pedagang Pasar Sayur Sungai Durian ke Pasar Masuka dilaksanakan setelah lebaran.
"Kami belum tentukan waktu pastinya. Namun saya sudah setujui permintaan pedagang untuk pindah ke Pasar Masuka setelah lebaran," katanya.
Dia mengatakan pihaknya memberikan toleransi agar para pedagang selesaikan dulu ibadah puasa dan lebaran baru setelah itu Pemkab Sintang akan tata wajah Kota Sintang.
Dikatakannya, setelah pedagang pindah, eks Pasar Sungai Durian akan dipagar dengan seng sehingga tidak bisa dijadikan tempat berjualan lagi.
Ia juga mengatakan sebenarnya tidak ada masalah pada relokasi pedagang ke Pasar Sayur Masuka. Namun ada segelintir oknum yang membuat ulah sehingga terkesan ada masalah. Termasuk ulah pedagang siluman yang nakal dengan membuat lapak-lapak berjualan dadakan.
"Tapi pemerintah tetap mengutamakan pedagang yang selama ini berjualan," katanya. Milton juga berjanji Pemkab Sintang akan melengkapi fasilitas Pasar Sayur Masuka.
(Faiz/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Hingga Jumat (18/7), para pedagang masih tetap melaksanakan aktivitasnya di Pasar Sayur Sungai Durian.
Akibatnya, relokasi pedagang Pasar Sayur Sungai Durian ke Pasar Sayur Masuka hingga hari ini juga belum terlaksana. Anehnya belum ada tindakan tegas dari Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang untuk merelokasi para pedagang yang tidak mau pindah.
Sejumlah pedagang juga mengaku belum mendapatkan lapak di Pasar Sayur Masuka sehingga mereka tidak akan meninggalkan Pasar Sayur Sungai Durian Sintang.
Sementara Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang seperti yang disampaikan Kadisnya, Sudirman mengklaim pembagian lapak Pasar Sayur Masuka sudah selesai dan tidak ada masalah lagi. Dia mengatakan tidak ada yang klaim lagi untuk masalah lapak tersebut. Kalaupun ada yang klaim, mereka itu yang merasa berjualan di Pasar Sayur Sungai Durian tapi mereka dahulunya numpang di lapak milik orang lain.
Sudirman juga mendeadline para pedagang untuk segera pindah ke Pasar Masuka paling lambat Senin (14/7) kemarin. Kabar tersebut sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan pedagang sayur. Sejumlah pedagang pun menolak pindah. Seperti disampaikan salah satu pedagang di pasar tersebut.
"Saya tidak mau pindah. Nanti setelah lebaran. Apalagi kondisi Pasar Sayur Masuka belum sepenuhnya rampung," ujarnya.
Pedagang lainnya, juga mengatakan para pedagang telah bersepakat untuk mengadu ke dewan jika dipaksa pindah sebelum lebaran. "Pemerintah mestinya bisa berpikir, lebaran tinggal beberapa hari lagi. Apalagi fasilitas di Pasar Masuka masih belum memadai," jelasnya.
Anehnya lagi, pernyataan Bupati Sintang, Milton Crosby justru berseberangan dengan pernyataan Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang. Milton menegaskan pihaknya menyetujui relokasi pedagang Pasar Sayur Sungai Durian ke Pasar Masuka dilaksanakan setelah lebaran.
"Kami belum tentukan waktu pastinya. Namun saya sudah setujui permintaan pedagang untuk pindah ke Pasar Masuka setelah lebaran," katanya.
Dia mengatakan pihaknya memberikan toleransi agar para pedagang selesaikan dulu ibadah puasa dan lebaran baru setelah itu Pemkab Sintang akan tata wajah Kota Sintang.
Dikatakannya, setelah pedagang pindah, eks Pasar Sungai Durian akan dipagar dengan seng sehingga tidak bisa dijadikan tempat berjualan lagi.
Ia juga mengatakan sebenarnya tidak ada masalah pada relokasi pedagang ke Pasar Sayur Masuka. Namun ada segelintir oknum yang membuat ulah sehingga terkesan ada masalah. Termasuk ulah pedagang siluman yang nakal dengan membuat lapak-lapak berjualan dadakan.
"Tapi pemerintah tetap mengutamakan pedagang yang selama ini berjualan," katanya. Milton juga berjanji Pemkab Sintang akan melengkapi fasilitas Pasar Sayur Masuka.
(Faiz/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014