Depok (Antara Kalbar) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mendesak penyelesaian sengketa pembangunan mercusuar oleh Malaysia di perairan Tanjung Datuk, Sambas, Kalimantan Barat, sejak Mei 2014, bahkan dirinya mengancam akan membongkar mercusuar itu bila masalah itu berlarut-larut.

"Kalau lama-lama tak ada hasil, biar kami (TNI) saja yang bongkar," ujar Panglima TNI usai menjadi pembicara dalam acara Obrolan Sabtu Ini (Opsi) yang diselenggarakan Komunitas Orang Indonesia (OI), di kediaman Iwan Fals, Tapos, Depok, Jawa Barat, Sabtu.

Menurut dia, pertemuan antara perwakilan Indonesia dan Malaysia sudah dua kali dilakukan, namun belum juga ada hasilnya.

Rencananya, lanjut dia, perwakilan Indonesia dan Malaysia akan bertemu lagi untuk ketiga kalinya, yang akan dilaksanakan pada pekan ketiga bulan Agustus 2014.

Moeldoko mengaku sudah meminta prajuritnya yang menjadi perwakilan Indonesia untuk tegas dan memutus persoalan dengan cepat.

"Pertemuan ketiga nanti harus sudah menghasilkan keputusan pembongkaran tiang pancang mercusuar tersebut," tegas Panglima TNI.

Permasalahan ini muncul akibat pihak Malaysia yang berupaya membangun mercusuar di wilayah abu-abu, atau masih disengketakan Indonesia-Malaysia, di Tanjung Datuk, sejak 19 Mei 2014. TNI AL memperoleh informasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan yang menemukan aktivitas di lokasi tersebut.

Sebuah kapal milik Dirjen Perhubungan Laut melihat setidaknya ada enam kapal berbendera Malaysia bergerak di lokasi tersebut yang dikawal satu unit kapal perang AL Malaysia.

(S037/M.M. Astro)

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014