Pontianak, (Antara Kalbar) - Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan mengatakan fungsi dan peran partai merupakan bagian utuh yang tidak dapat dilepaskan dalam memperkuat sistem presidensial.

"Konstitusi secara tegas telah mengamanatkan partai politik adalah bagian utuh dari sistem dan pilar demokrasi Indonesia, termasuk sebagai wadah melahirkan kepemimpinan nasional," kata Daniel Johan saat dihubungi di Pontianak, Minggu.

Untuk itu, lanjut dia, ide menteri agar melepaskan jabatannya di partai tidak dikenal dalam konstitusi dan bukan ukuran menilai baik-buruknya kinerja seorang menteri.

"Baik-buruknya kinerja menteri tidak ditentukan apa dia kader dan menjabat di partai atau tidak, tapi tergantung dari kualitas, kapabilitas, dan integritas menteri bersangkutan," ujar Daniel Johan.

Ia mencontohkan kasus korupsi terbesar seperti BLBI dan Century yang justru dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak berhubungan dengan partai.

Sebaliknya di Tiongkok, efektif memberantas korupsi dan berhasil menjadi negara besar karena kepemimpinan negara juga memiliki kendali di partai yang menjadi pusat kaderisasi kepemimpinan nasional.

"Jadi tidak benar kader partai pasti lebih buruk dari yang bukan partai," kata Daniel menegaskan.

Menurut dia, PKB tidak mempertentangkan apakah kabinet diisi dari kader dan menjabat struktural partai ataupun tidak.

"Tapi juga jangan mempertentangkan dan meniadakan peran dan fungsi partai dalam mewujudkan tujuan bernegara sesuai cita-cita proklamasi," katanya.

Ia melanjutkan, tugas saat ini justru memperkuat partai dengan memperbaiki apa yang masih kurang karena baik-buruknya Indonesia juga ditentukan dari sejauh mana kita berhasil memaksa partai untuk memperbaiki diri dan membuktikan komitmen dan kinerjanya dihadapan rakyat.

"Fungsi dan peran partai menjadi bagian utuh dalam upaya kita memperkuat presidensial agar presiden terpilih dapat memerintah secara efektif dan berhasil,"ujar Daniel.

Baginya, meniadakan dan melepaskan partai sama saja sedang memperlemah penguatan presidensial tersebut.

"Jadi, sikap kami ini tegas untuk memperkuat kepemimpinan Jokowi dan bukan sebaliknya. Ini juga bagian dari sikap jujur kami. PKB tidak ingin menjadi partai yang naif-munafik, yang asal bapak senang tapi ternyata tidak loyal dan mukul dari belakang. PKB ingin memperkuat sistem demokrasi dan pemerintahan presidensial Jokowi secara jujur dan tepat," katanya.

Ia menambahkan, bagi PKB yang penting semua yang duduk di kabinet memiliki kepemimpinan yang komitmen
dan visinya sama dengan presiden terpilih serta harus siap bekerja keras mewujudkan cita-cita politik Jokowi.

"PKB sebagai partai koalisi pendukung terbesar kedua setelah PDIP siap dan tegas akan mengawal hal tersebut terwujud. Langkah awal PKB adalah sikap jujur bagaimana secara tepat kita memperkuat presidensial dan kemudian secara bersama-sama komit mewujudkan pemerintahan yang bersih, berani melakukan terobosan, dan bekerja keras demi Indonesia yang lebih baik," kata caleg terpilih DPR dari daerah pemilihan Kalbar itu.
***1***
T011

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014