Pontianak (Antara Kalbar) - Presiden terpilih 2014-2019, Joko Widodo diharapkan bisa meniru sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak "tipis kuping" menghadapi kritik, kata anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Barat, Erma Suryani Ranik, Minggu.

"Salah satu yang harus dicontoh Jokowi adalah sikap Presiden SBY yang tidak `tipis kuping` menghadapi kritik," kata Erma saat dihubungi dari Pontianak, Minggu.

Menurut dia, "tipis kuping" bermakna tidak tahan kritik. Presiden SBY adalah orang yang tahan terhadap kritik.

Selama 10 tahun pemerintahannya, Presiden SBY sering dikritik dengan pedas dan bahkan cenderung berlebihan oleh sejumlah pihak dan media. Tetapi tak sekalipun ia mengirimkan organisasi massa partai pendukungnya untuk "menggeruduk" stasiun televisi yang mengkritiknya.

"Semoga Jokowi bisa meniru gaya santun SBY dalam menanggapi kritik dan masukan untuk perbaikan kinerja pemerintahnya ke depan," kata mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Kalbar itu.

Erma menambahkan selain tidak "tipis kuping" hal lain yang bisa ditiru Jokowi terhadap sosok SBY adalah dalam ketegasan pemberantasan korupsi.

"Selama 10 tahun memimpin, SBY tidak melindungi oknum kader partainya yang bermasalah dengan kasus korupsi. Dukungan terhadap pemberantasan korupsi oleh KPK juga mutlak diberikan SBY," katanya.

Sehingga, lanjut politisi Partai Demokrat itu, KPK bebas bergerak melakukan penegakan hukum.

Menurut dia, pada Pemilu Presiden lalu, bangsa Indonesia mencatat bahwa pertama kalinya pergantian kekuasaan bisa berlangsung dengan damai dan sukacita. Jokowi dan pendukungnya bahkan telah menyiapkan pesta perayaan dengan beragam arak-arakan dan konser musik. Selain itu, dua hari lalu Jokowi juga telah bertemu dengan Prabowo sebagai sesama calon presiden.

"Pertemuan yang sangat baik dicontoh oleh generasi mendatang," imbuhnya.

Suka tidak suka, menurut dia lagi, suasana damai dan sukacita itu harus diakui berkat campur tangan SBY. Sebagai presiden yang akan lengser, SBY sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk presiden baru terpilih.

Sejarah juga mencatat bahwa SBY menerima dengan tangan terbuka Tim Transisi untuk memungkinkan agar pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla bisa segera bekerja untuk rakyat.

"Tentu saja kita masih ingat tahun 2004 ketika SBY memegang mandat, ia tak mendapatkan kemudahan seperti Jokowi sekarang," katanya.

Sebagai anggota DPR RI, ia mengucapkan selamat pada Jokowi-Jusuf Kalla. Semoga dengan segala kemudahan yang didapat dan disiapkan oleh SBY, bisa memacu pemerintah segera bekerja untuk rakyat.

"Saya berharap Jokowi bisa mempertahankan Indonesia yang aman dan tidak ada lagi aktivis pro demokrasi yang dibunuh seperti Munir," kata mantan aktivis lingkungan itu.

Selain itu, ia berharap Jokowi bisa mempertahankan prestasi SBY yang berhasil membawa Indonesia dalam kelompok 20 negara di dunia dengan pertumbuhan ekonomi mengagumkan.

Sementara khusus untuk Kalimantan Barat, ia mengharapkan Jokowi bisa melanjutkan program pembangunan jalan jembatan Tayan yang sudah dimulai dan bandar udara Supadio.

"Saya berharap juga Jokowi menyetujui usulan pembangunan jembatan Kapuas 3 dan perluasan jalur jalan paralel perbatasan," kata anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat.

Akhirnya, terima kasih SBY untuk 10 tahun Indonesia yang aman, demokratis dan sejahtera. Selamat bertugas Jokowi-Jusuf Kalla, kata Erma Suryani Ranik.

Pewarta: Nurul Hayat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014