Sekadau (Antara Kalbar) - Keberadaan kelompok tani (Poktan) diharapkan dapat membantu pemerintah dalam pembangunan, khususnya di bidang pertanian. Caranya, masing-masing poktan mesti proaktif dengan rajin mengusulkan pembangunan.

Di setiap desa terdapat satu atau lebih kelompok-kelompok tani. Mereka dibina oleh Pegawai Penyuluh Lapangan (PPL) ataupun mantri tani yang ditugaskan di wilayah setempat.

“Poktan sebagai salah satu 'stakeholder' (pemangku kepentingan) pembangunan di bidang pertanian harus aktif, misalnya rajin mengusulkan proposal pembangunan di wilayah masing-masing. Keberadaan kelompok tani diharapkan betul-betul bisa menjadi wadah penyalur aspirasi petani,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sekadau, Sabas pada Kamis (27/11).

Sabas melanjutkan, sejauh ini belum semua poktan terlibat aktif dalam kegiatan pembangunan. Masih banyak poktan-poktan yang terkesan kaku dan vakum. Hal itu sangat disayangkan mengingat keberadaan poktan cukup strategis dalam memperjuangkan kebutuhan petani.

Untuk itu, ia mengimbau agar pengurus poktan mulai menggiatkan program-progam atau usulan pembangunan kepada pemerintah. "Pihak kita siap menampung setiap usulan yang disampaikan petani melalui poktan. Sangat disayangkan kalau poktan tidak aktif. Poktan harus bergerak memfasilitasi petani. Kami di Dinas Tankannak siap menampung usulan petani, sampaikan saja usulannya,” imbau Sabas.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014