Sintang (Antara Kalbar) - Sebagian besar guru di seluruh Indonesia belum berkualifikasi sarjana sehingga tidak layak mengajar. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu, Kamis menyampaikan hal itu usai mengikuti rapat Kepala Dinas Pendidikan seluruh Indonesia belum lama ini. 

Dia menyampaikan dalam pertemuan Kepala Dinas Pendidikan seluruh Indonesia baru-baru ini dipaparkan ternyata masih banyak sekali guru-guru di seluruh Indonesia yang tidak layak mengajar.

Dia menyampaikan dikatakan tidak layak mengajar karena sebagian besar para guru tersebut belum berkualifikasi sarjana. 

Lukman yang memaparkan data secara nasional menyebutkan di seluruh Indonesia baru 27 persen guru SD yang sarjana. Untuk tingkat SMP baru 58 persen yang sarjana. Sementara di tingkat SMA baru 65 persen dan di tingkat SMK baru 56 persen.

"Karena itu, tahun depan semua guru yang belum berkualifikasi S1 harus melanjutkan pendidikannya. Sebab untuk mencerdaskan anak bangsa, para guru harus meningkatkan kualifikasi pendidikannya," tegasnya.

Ia menyampaikan untuk Kabupaten Sintang guru yang sudah S1 di tingkat SD sebesar 59,50 persen dan untuk tingkat SMA sebesar 97,75 persen. Selain masih banyaknya guru yang belum sarjana. Hasil penelitian secara nasional menyebutkan pendidikan di sekolah belum mencapai 75 persen dari standar pelayanan minimal. 

"Jadi hampir semua sekolah belum mencapai standar pelayanan minimal yang berkaitan dengan proses, pembiayaan, sarana prasarana dan lainnya," ungkap Lukman.

Dia juga memaparkan ternyata hasil uji kompetensi yang diikuti 400 ribu guru se-Indonesia, nilai rata-rata uji kompetensi tersebut hanya 44,5. Padahal dipersyaratkan minimal mencapai angka 70. 

Melihat kondisi ini, Lukman berharap guru-guru yang mendapatkan uang tunjangan sertifikasi dapat menyisihkan uangnya untuk membeli buku-buku agar menambah ilmu pengetahuan yang dimilikinya. 

"Guru harus gemar membaca dan meningkatkan pengetahuannya sehingga saat uji kompetensi tidak mendapat nilai angka 4. Kalau bisa minimal 6 atau 7," katanya mengimbau.

Lukman juga memaparkan bahwa dari 65 negara yang diteliti kualitas pendidikannya, Indonesia menempati urutan ke 64 sementara kualitas pendidikan tinggi di Indonesia menempati urutan ke 49 dari 50 negara yang diteliti. 

Melihat kondisi ini, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Anies Baswedan menyampaikan bahwa pendidikan Indonesia dalam kondisi gawat darurat, ujarnya.

Untuk itu, lanjut Lukman pihanya menghimbau semua guru di Kabupaten Sintang untuk tidak saling menyalahkan satu sama lain. Tapi mari bersama-sama berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendidikan di daerah ini. 

"Mari bersama mengejar kesetaraan bukan kesempurnaan," katanya setengah mengajak.

(Faiz/N005) 

Pewarta: Faiz

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014