Singkawang (Antara Kalbar) - Kisah pernikahan Dji Miau Jin alias A Jiau (43), dan Ng Su Nie alias A Nie (37), warga Pajintan, Singkawang Timur, sungguh tragis.

Diduga cemburu, A Jiau menusuk istrinya hingga tewas dengan pisau dapur di bagian dada, Minggu (14/12) malam.

Setelah istrinya bersimbah darah, A Jiau pun diduga menusuk perutnya sendiri dengan pisau tersebut. A Jiau sendiri kemudian menyusul istrinya setelah sempat dirawat di rumah sakit setempat.

Kapolsek Singkawang Timur, Iptu Afrialdy Agung Perdana mengatakan, peristiwa itu diawali adanya keributan di rumah A Jiau, di Gg Keluarga II, Jalan Raya Pajintan, Kelurahan Pajintan Singkawang Timur, Minggu (14/12), malam.

“Informasinya ada cekcok lalu berujung penusukan,” kata dia.
Sayangnya, kata Agung, ketika anggota polisi tiba di rumah korban, didapati keduanya sudah terkapar di kamar tidur mereka. Sementara darah segar berceceran di mana-mana sampai ke ruang tamu.

"A Jiau dengan luka tusuk di bagian perut ditemukan di kamar. Di dekatnya terkapar A Nie dengan luka tusuk di bagian dada hingga menembus paru-parunya," jelas Agung.

Tidak jauh dari Pasutri tersebut, ditemukan juga sebilah pisau dapur yang berlumuran darah. “Saat anggota kita datang, keduanya masih bernafas. Untuk memberikan pertolongan, keduanya kita bawa ke RSU Harapan Bersama,” ujar Agung.

Tetapi, kata Agung, ketika hendak di bawa dalam satu mobil, A Jiau yang dalam kondisi sekarat menolak didekatkan dengan istrinya.

Akhirnya, keduanya di bawa dengan mobil yang berbeda dan sama-sama menuju RSU Harapan Bersama untuk mendapatkan pertolongan medis.

Lantaran kondisi luka tusuk di tubuh korban sangat parah, nyawa Pasutri ini pun tidak dapat diselamatkan.

"Si istri menghembuskan nafasnya, Minggu (14/12) sekitar 22.30 wib. Sementara si suami juga meninggal dunia, pada Senin (15/12) sekitar pukul 09.00 wib," kata dia.

Agung mengatakan, belum mengetahui penyebab pasti percekcokan Pasutri yang sampai berujung pada penusukan tersebut. “Saksi dari penusukan inilah anak dari keduanya. Tetapi dia masih shok sehingga belum bisa diminta keterangan, kita hanya mendapat keterangan dari beberapa warga,” ujarnya.

Dari berbagai informasi yang berhasil dihimpun, kata Agung, jauh hari sebelum kejadian ini, suaminya sudah pernah melakukan upaya bunuh diri. “Belum kita ketahui penyebabnya sampai menusuk istri lalu bunuh diri. Memang ada informasi beredar karena cemburu, tetapi hal itu perlu kita dalami lagi,” kata Agung.

Dia mengatakan, kasus penusukan disertai bunuh diri ini sudah diserahkan ke Polres Singkawang untuk proses selanjutnya.

“Sementara jenazah istri korban sudah di rumah duka, kalau jenazah suaminya hingga tadi (kemarin) siang, masih di rumah sakit,” ucap Agung.

Kapolres Singkawang, AKBP Agus Triatmaja melalui Kasat Reskrim, AKP Bermawis mengatakan, pihaknya masih mendalami motif kasus penusukan tersebut. “Hasil sementara, diketahui penusukan tersebut bermula dari percekcokan,” kata dia.

Mengenai adanya informasi kalau motif kasus tersebut dikarenakan kecemburuan atau pihak ketiga, kata Bermawis, pendalamannya belum sampai ke situ. “Yang jelas hasil olah TKP diketahui bahwa ada penusukan yang dimulai dengan percekcokan suami istri. Saksinya yaitu anaknya sendiri, tetapi masih syock, belum bisa kita mintai keterangan,” pungkas Bermawis.

Pewarta: Rudi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014