Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu selama dua hari mulai Selasa (27/1) mengunjungi kawasan perbatasan Indonesia - Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat sebagai bagian dari mewujudkan sabuk pengaman di wilayah itu sekaligus peningkatan pengamanan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Menurut Kepala Penerangan Kodam Tanjungpura, Letkol (Inf) Muhklis saat dihubungi di Pontianak, Kamis, hal itu juga tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke wilayah Entikong dan sekitarnya beberapa waktu lalu.
Saat ini, lanjut dia, perbatasan darat Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan panjangnya sekitar 2.004 kilometer. "Sebagian kondisi kesejahteraan masyarakat memprihatinkan dan keamanan perbatasan masih rawan dari upaya penyelundupan atau perubahan garis batas antarnegara," ujar dia.
Terkait kunjungan Presiden RI ke perbatasan, Kementerian Pertahanan langsung mengambil aksi dengan melakukan beberapa kegiatan.
Ia melanjutkan, kegiatan pembangunan perbatasan akan disinergikan dengan rencana serupa dari beberapa kementerian terkait.
Sementara untuk Kementerian Pertahanan, wilayah tanggung jawab ada di posisi 4 kilometer dari garis batas perbatasan.
Kemudian di Rencana Strategi II Tahun 2015 - 2019, secara bertahap Kementerian Pertahanan akan mewujudkan pembangunan baik fisik maupun nonfisik.
Rencana aksi pada tahun 2015 ini untuk kegiatan fisik meliputi pembangunan jalur inspeksi dan patroli perbatasan.
Lalu, pembangunan jalan administrasi yang menghubungkan pos pengamanan ke kampung, pembangunan dan renovasi pos pengamanan.
Selain itu, pemasangan chip di patok perbatasan dan rencana pengadaan pesawat tanpa awak untuk pengawasan wilayah perbatasan.
Sedangkan untuk kegiatan non fisik, meliputi rencana pengembangan perkebunan di sepanjang perbatasan. Melaksanakan bhakti kesehatan, penyuluhan hukum, dan melaksanakan sosialisasi batas negara sekaligus pemantapan bela negara.
Daerah perbatasan yang ditinjau diantaranya yakni Temajok, Jagoi Babang, Segumun, dan Badau.***2***
(T.T011/E001)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Menurut Kepala Penerangan Kodam Tanjungpura, Letkol (Inf) Muhklis saat dihubungi di Pontianak, Kamis, hal itu juga tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke wilayah Entikong dan sekitarnya beberapa waktu lalu.
Saat ini, lanjut dia, perbatasan darat Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan panjangnya sekitar 2.004 kilometer. "Sebagian kondisi kesejahteraan masyarakat memprihatinkan dan keamanan perbatasan masih rawan dari upaya penyelundupan atau perubahan garis batas antarnegara," ujar dia.
Terkait kunjungan Presiden RI ke perbatasan, Kementerian Pertahanan langsung mengambil aksi dengan melakukan beberapa kegiatan.
Ia melanjutkan, kegiatan pembangunan perbatasan akan disinergikan dengan rencana serupa dari beberapa kementerian terkait.
Sementara untuk Kementerian Pertahanan, wilayah tanggung jawab ada di posisi 4 kilometer dari garis batas perbatasan.
Kemudian di Rencana Strategi II Tahun 2015 - 2019, secara bertahap Kementerian Pertahanan akan mewujudkan pembangunan baik fisik maupun nonfisik.
Rencana aksi pada tahun 2015 ini untuk kegiatan fisik meliputi pembangunan jalur inspeksi dan patroli perbatasan.
Lalu, pembangunan jalan administrasi yang menghubungkan pos pengamanan ke kampung, pembangunan dan renovasi pos pengamanan.
Selain itu, pemasangan chip di patok perbatasan dan rencana pengadaan pesawat tanpa awak untuk pengawasan wilayah perbatasan.
Sedangkan untuk kegiatan non fisik, meliputi rencana pengembangan perkebunan di sepanjang perbatasan. Melaksanakan bhakti kesehatan, penyuluhan hukum, dan melaksanakan sosialisasi batas negara sekaligus pemantapan bela negara.
Daerah perbatasan yang ditinjau diantaranya yakni Temajok, Jagoi Babang, Segumun, dan Badau.***2***
(T.T011/E001)
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015