Sintang (Antara Kalbar) - Pasar murah Disperindagkop dan UKM Sintang di Galeri dan Pasar Seni tampak sepi pengunjung, diduga warga enggan membeli karena harga tidak beda jauh dengan di pasar.
 
Sampai hari kedua kegiatan, sebuah kios yang dijadikan stan menjual sembako tampak sepi pengunjung.

seorang pria bernama Yus, saat ditemui usai membeli barang di stan setempat, mengatakan dirinya baru saja membeli dua kaleng susu. Pria yang sehari-harinya menjual minuman di sekitar Jalan PKP Mujahidin tersebut mengatakan, setiap harinya memerlukan minimal dua sampai tiga kaleng susu untuk pelengkap dagangannya.

"Harganya sama dengan di toko langganan saya," ungkap Yus.

Yus mengungkapkan harga sembako yang dijual di pasar murah itu hanya berbeda sedikit dengan harga pasaran. Makanya dia lebih memilih membeli kebutuhan sehari-hari di pasar.

"Sekalian belanja yang lain," ujarnya.

Pengunjung lainnya, Yuliani membenarkan harga yang ada di pasar murah kurang lebih sama dengan harga pasaran.

"Kami hanya datang untuk melihat-lihat saja. Kalau memang ada yang jauh dari harga pasaran, saya akan beli. Hanya harga beras yang lebih murah Rp3 ribu per karungnya," kata Yuliani, warga lainnya.

Di tempat terpisah, Kadisperindagkop-UKM Kabupaten Sintang Sudirman mengungkapkan pasar murah dilaksanakan sesuai kemampuan anggaran yang dimiliki.

"Jika harus jauh lebih murah dari harga pasaran, tak mampu menutupi modal yang digunakan untuk membeli semua barang tersebut dari agen setempat," katanya.

Ketika ditanya mengenai peminat pasar murah, Sudirman mengklaim cukup banyak. "Itu dilihat dari stok barang yang sudah berkurang," katanya.

Sudirman mengungkapkan, pihaknya akan terus menambah stok sampai batas akhir penyelenggaraan pasar murah. "Kalau masih ada pembeli sampai mendekati penutupan, sembako akan ditambah lagi," ujarnya.

(Faiz/N005)

Pewarta: Faiz

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015