Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Sebanyak 14 Desa di Melawi menerima bantuan kendaraan roda empat berupa truk untuk angkutan pedesaan tertinggal dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).

Mobil ini diserahkan secara simbolis oleh Bupati Melawi, Firman Muntaco, Selasa dan diterima oleh perwakilan Kepala Desa.

Tak hanya mobil, bantuan dari Kementerian PDT berupa satu unit speedboat untuk 12 desa terpencil.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Melawi, Effi Sutiono yang ditemui disela-sela penyerahan mobil tersebut mengungkapkan 14 unit truk angkutan pedesaan memang merupakan bantuan hibah dari Kementerian PDT  pada tahun anggaran 2014 lalu.

"Tujuannya untuk memperlancar akses transportasi serta kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya bagi desa yang berada di daerah yang terbilang tertinggal atau terpencil," katanya.

Dijelaskan Effi, pengelolaan truk angkutan pedesaan ini nantinya langsung dilakukan oleh desa tersebut. Desa akan membentuk koperasi khusus untuk mengelola serta merawat truk tersebut.

"Karena ini hibah, makanya pengelolaan dan peruntukannya memang langsung oleh desa. Dishub juga tak berwenang untuk memberikan perawatan. Silahkan desa mengatur, bagaimana ini bisa menjadi pendapatan bagi desa," katanya.

Effi juga tak secara eksplisit melarang penggunaan truk tersebut untuk angkutan buah sawit seperti yang pernah terjadi di beberapa desa lain yang sudah menerima bantuan truk tersebut. Hanya ia meminta agar prioritas truk ini bisa dipergunakan untuk membantu masyarakat yang ada di desanya.

"Kita tidak juga memperbolehkan ini jadi angkutan buah sawit atau barang lain. Hanya silakan desa pandai-pandai mengelolanya," katanya.

Selain truk, Effi mengungkapkan ada 12 desa yang mendapatkan bantuan speedboat dengan mesin temple 12 PK lengkap dengan satu unit perahunya. Desa yang mendapatkan speedboat adalah desa-desa yang berada di dekat sungai dan bantuannya juga memiliki tujuan yang sama dengan desa yang menerima bantuan truk angkutan desa tersebut.

"Hanya yang sudah dapat bantuan truk tidak lagi mendapat bantuan speedboat," jelasnya.

Salah satu kepala desa yang menerima bantuan mobil tersebut adalah Kepala Desa Nanga Ella, Budiono. Ia mengatakan bantuan truk ini sangat disyukuri oleh dirinya serta seluruh warga desa Nanga Ella.

"Tentunya kita akan sangat terbantu dengan adanya truk ini. Karena selama ini memang tidak ada angkutan desa khusus di wilayah Nanga Ella untuk menuju ibu kota. Masyarakat lebih sering menggunakan kendaraan pribadi," katanya.

Budiono juga mengatakan pihak desa akan memprioritaskan kendaraan tersebut agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang tidak mampu. Desa juga kata dia, akan membuat koperasi untuk mengelola truk angkutan pedesaan tersebut.

"Bisa juga nanti untuk membawa masyarakat yang sakit ke kota. Kalau dahulu biasanya kan harus pakai mobil pribadi dan biayanya mahal. Sekali carter saja harus bayar Rp600 ribu," paparnya.

(Ekos/n005)

Pewarta: Eko S

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015