Ngabang (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Landak akan menggelar Operasi Ketahanan Pangan (OKP) yang dijadwalkan dengan penanaman padi secara simbolis oleh Bupati Landak Adrinus Asia Sidot, tanggal 20 - 27 April 2015.
"Tanam perdana ini dilakukan guna memberikan langkah awal gerak langkah menanam, sedangkan proses pertanian dari hulu ke hilir sudah lama dilakukan. Ketahanan pangan Landak juga dalam rangka mensukseskan program swasembada pangan nasional," kata Kepala Dinas Pertanian Landak Vinsensius saat dihubungi di Ngabang, Jumat.
Ia menjelaskan apapun yang dilakukan dalam rangka ketahanan pangan, baik lokal dan nasional tujuannya sama, yakni mencapai swasembada pangan.
Konsep program OKP yang dilakukan tidak memfokuskan bantuan, tetapi pemberdayaan dengan perhatian semua pemangku kepentingan. Mulai dari bupati dan jajaran camat, TNI dan Polri, kepala desa sampai RT berkolaborasi dalam pemberdayaan atau mengarah untuk pendampingan kepada petani.
"Kepekaan atau kepedulian dari para birokrat, perwakilan rakyat, para yudikatif dan sektor hukum terhadap petani yang 80 persen pekerjaannya adalah petani," ujarnya.
Menurut dia, program OKP tahap pertama meliputi jalur sutra mulai dari kecamatan Mandor, Sengah Temila, Ngabang, dan Jelimpo. Setelah dilanjutkan di jalur lain, seperti di Kecamatan Menjalin, Mempawah Hulu, Sompak, Banyuke Hulu, Menyuke, Sebangki, Kuala Behe, dan Kecamatan Air Besar.
"Jadi konsepnya terus berkelanjutan. Program OKP dengan luasan lahan pertanian yang cukup luas itu, kami berharap Landak nantinya surplus beras," kata Vinsensius.
Untuk distribusi pupuk subsidi kepada petani akan dilakukan sesuai mekanisme yang ada, katanya.
Sementara, untuk pemasaran hasil pertanian padi tersebut, Pemkab Landak akan membantu dengan membuka kerja sama dengan pihak swasta, serta birokrasi untuk bergabung membeli gabah petani. "Kami menyarankan pebisnis membeli gabah petani Landak," kata Vinsensius.
(U.A057/B/Y008/Y008) 10-04-2015 13:18:16
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Tanam perdana ini dilakukan guna memberikan langkah awal gerak langkah menanam, sedangkan proses pertanian dari hulu ke hilir sudah lama dilakukan. Ketahanan pangan Landak juga dalam rangka mensukseskan program swasembada pangan nasional," kata Kepala Dinas Pertanian Landak Vinsensius saat dihubungi di Ngabang, Jumat.
Ia menjelaskan apapun yang dilakukan dalam rangka ketahanan pangan, baik lokal dan nasional tujuannya sama, yakni mencapai swasembada pangan.
Konsep program OKP yang dilakukan tidak memfokuskan bantuan, tetapi pemberdayaan dengan perhatian semua pemangku kepentingan. Mulai dari bupati dan jajaran camat, TNI dan Polri, kepala desa sampai RT berkolaborasi dalam pemberdayaan atau mengarah untuk pendampingan kepada petani.
"Kepekaan atau kepedulian dari para birokrat, perwakilan rakyat, para yudikatif dan sektor hukum terhadap petani yang 80 persen pekerjaannya adalah petani," ujarnya.
Menurut dia, program OKP tahap pertama meliputi jalur sutra mulai dari kecamatan Mandor, Sengah Temila, Ngabang, dan Jelimpo. Setelah dilanjutkan di jalur lain, seperti di Kecamatan Menjalin, Mempawah Hulu, Sompak, Banyuke Hulu, Menyuke, Sebangki, Kuala Behe, dan Kecamatan Air Besar.
"Jadi konsepnya terus berkelanjutan. Program OKP dengan luasan lahan pertanian yang cukup luas itu, kami berharap Landak nantinya surplus beras," kata Vinsensius.
Untuk distribusi pupuk subsidi kepada petani akan dilakukan sesuai mekanisme yang ada, katanya.
Sementara, untuk pemasaran hasil pertanian padi tersebut, Pemkab Landak akan membantu dengan membuka kerja sama dengan pihak swasta, serta birokrasi untuk bergabung membeli gabah petani. "Kami menyarankan pebisnis membeli gabah petani Landak," kata Vinsensius.
(U.A057/B/Y008/Y008) 10-04-2015 13:18:16
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015