Sintang (Antara Kalbar) - Sebanyak 8.776 siswa SD di Kabupaten Sintang sedang mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).
Di hari pertama pelaksanaan UASBN pada Senin (18/5) kemarin, ada satu siswa yang tidak mengikuti UASBN.
"Siswa tersebut tidak mengikuti UASBN karena sakit," ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Marchues Afen.
Afen menyampaikan, hasil pantauannya ke sejumlah SD pada hari pertama ujian, pelaksanaan UASBN berjalan lancar.
Dia mengatakan, untuk ujian akhir sekolah berstandar nasional ini, kisi-kisi soalnya di drop dari pemerintah pusat. Namun yang membuat soalnya pemerintah provinsi.
Masih menurut Afen, selama ini tingkat kelulusan di Kabupaten Sintang untuk tingkat SD tidak pernah 100 persen. Di tahun lalu saja, ada tiga siswa yang tidak lulus. Ketiganya tidak lulus karena nilainya di bawah standar.
Dia mengatakan, untuk bisa lulus UASBN, ada tiga syarat yakni mengikuti semua program, nilainya minimal baik dan lulus ujian sekolah.
Afen menyampaikan, meskipun setiap tahun ada saja siswa SD yang tidak lulus. Namun hal itu tidaklah mengganggu program wajib belajar sembilan tahun. Sebab, para siswa yang tidak lulus UASBN ini biasanya langsung mengambil paket A.
Namun dia berharap tahun ini, tingkat kelulusan siswa SD akan meningkat. Afen juga mengatakan, untuk pengumuman hasil UN SMP akan dilaksanakan pada 6 Juni. (Faiz/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Di hari pertama pelaksanaan UASBN pada Senin (18/5) kemarin, ada satu siswa yang tidak mengikuti UASBN.
"Siswa tersebut tidak mengikuti UASBN karena sakit," ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Marchues Afen.
Afen menyampaikan, hasil pantauannya ke sejumlah SD pada hari pertama ujian, pelaksanaan UASBN berjalan lancar.
Dia mengatakan, untuk ujian akhir sekolah berstandar nasional ini, kisi-kisi soalnya di drop dari pemerintah pusat. Namun yang membuat soalnya pemerintah provinsi.
Masih menurut Afen, selama ini tingkat kelulusan di Kabupaten Sintang untuk tingkat SD tidak pernah 100 persen. Di tahun lalu saja, ada tiga siswa yang tidak lulus. Ketiganya tidak lulus karena nilainya di bawah standar.
Dia mengatakan, untuk bisa lulus UASBN, ada tiga syarat yakni mengikuti semua program, nilainya minimal baik dan lulus ujian sekolah.
Afen menyampaikan, meskipun setiap tahun ada saja siswa SD yang tidak lulus. Namun hal itu tidaklah mengganggu program wajib belajar sembilan tahun. Sebab, para siswa yang tidak lulus UASBN ini biasanya langsung mengambil paket A.
Namun dia berharap tahun ini, tingkat kelulusan siswa SD akan meningkat. Afen juga mengatakan, untuk pengumuman hasil UN SMP akan dilaksanakan pada 6 Juni. (Faiz/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015