Sungai Kakap (Antara Kalbar) - Petani di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, memerlukan bantuan power traiser untuk perontok padi dan mesin air guna mengairi areal ketika musim kemarau.
    Hal ini disampaikan salah satu petani, Egi Sujana kepada Anggota DPR RI asal daerah pemilihan Kalimantan Barat, H Syarief Abdulllah Alkadrie, SH, MH saat menerima handtracktor dari Kementerian Pertanian RI, Senin.
    "Power traiser dan mesin air sangat penting bagi kami petani di sini. Power traiser sebagai perontok padi akan memudahkan dan meringakan kerja petani sehingga gabah dirontokkan akan maksimal. Mesin air juga untuk mensuplai air ke sawah-sawah petani ketika musim kemarau dan menyedot air ketika berlebihan," ucap Egy.
    Lulusan Universitas Tanjungpura ini yakin kedua alat tersebut akan mampu meningkatkan produktivitas hasil tani mereka. "Insya Allah, kedua alat ini akan sangat bermanfaat dan akan kita gunakan secara maksimal, bergiliran dan dirawat dengan baik," paparnya.
    Selain Maju Bersama, dua kelompok tani, Abdi Tani dan Usaha Tani I di desa Sungai Itik juga mendapatkan bantuan handtracktor.
    Mendengar aspirasi tersebut, Abdullah mengatakan dirinya sebagai perwakilan rakyat Kalbar yang  sebagian besar petani akan memperjuangkan dan mengawal aspirasi tersebut.
    "Usulan ini nanti akan kita sampaikan kepada Komisi IV yang membidangi pertanian untuk dialokasikan dalam bentuk bantuan langsung ke kelompok-kelompok tani. Mudah-mudahan di APBN nanti ada alokasi bantuan kedua alat ini," ucap Abdullah.
    Dijelaskan mantan Anggota DPRD Provinsi Kalbar dua periode ini, usulan tersebut tidak serta merta diwujudkan karena ada mekanisme anggaran dan skala prioritas dalam penyusunannya.
    "Keterbatasan anggaran membuat pemerintah menyusun anggaran dengan skala prioritas. Untuk itu saya berharap petani dapat bersabar dan bantuan alsintan yang sudah didapat agar dapat dimanfaatkan secara maksimal, bergilir dan dipelihara dengan sebaik-baiknya," kata dia.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015