Sungai Raya (Antara Kalbar) - Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan (Ditjen KP3K-KKP) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) mengembangkan proyek pembangunan masyarakat pesisir atau Coastal Community Development Project (CCDP) di Kubu Raya.

"Tingginya indeks kemiskinan wilayah pesisir Indonesia mendorong Ditjen KP3K-KKP bekerja sama dengan IFAD untuk mengembangkan sebuah proyek pembangunan masyarakat pesisir atau Coastal Community Development Project di daerah pesisir Kubu Raya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kubu Raya, Joko Triono di Sungai Raya, Rabu.

Dia menjelaskan, tujuan utama program CCDP-IFAD, untuk mengurangi kemiskinan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat miskin pesisir dan pulau-pulau kecil.

Joko menambahkan, dalam kegiatan CCDP-IFAD, untuk pemberdayaan masyarakat, pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar, terutama fokus kepada masyarakat miskin yang marginal, terutama mempunyai potensi yang aktif untuk mengembangkan diri, hingga bisa mendapat nilai jual beli.

"Ini merupakan kesempatan, karena Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat salah satu kabupaten yang menjadi lokasi kegiatan proyek pembangunan masyarakat pesisir (CCDP-IFAD)," tuturnya.

Terkait program tersebut, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dengan masyarakat dalam mengembangkan potensi alam, terutama laut.

Dia menambahkan, untuk desa yang menjadi sasaran program itu terdiri dari 9 desa yang tersebar dalam tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Kubu (Desa Dabong, Kubu, dan Mengkalang), Kecamatan Teluk Pakedai (Desa Sungai Nibung, Teluk Gelam, dan Kuala Karang), serta Kecamatan Batu Ampar (Desa Padang Tikar Satu, Batu Ampar, dan Nipah Panjang).

"Dengan adanya kegiatan itu, banyak potensi yang bernilai ekonomi, baik mulai pembuatan kerupuk, amplang, abon, daging kepiting dan lain sebagainya. Semuanya bernilai ekonomi tinggi. Ini dilakukan, antisipasi masyarakat yang tidak bisa melaut," katanya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015