Pontianak (Antara Kalbar) - Sejumlah pedagang di kawasan Pasar Tengah Pontianak yang rumah toko dan kiosnya pekan lalu habis terbakar meminta pemerintah membantu membangun kembali ruko dan kios mereka yang telah terbakar itu.
"Kami berharap pemerintah, baik itu pemerintah pusat, provinsi maupun Pemerintah Kota Pontianak membantu kami dalam membangun kembali ruko dan kios kami yang telah hangus terbakar pekan lalu," kata Salihin seusai berdialog dengan Wali Kota Pontianak Sutarmidji, Senin.
Ia menjelaskan, dengan adanya bantuan pemerintah terkait penataan dan pembangunan kembali kawasan Pasar Tengah, maka pihaknya nanti tinggal membayar secara mencicil kepada pihak pemerintah atau bank.
"Kalau kami membangun sendiri, mungkin tidak mampu, karena akibat musibah kebakaran lalu, semua harta benda kami habis terbakar," ujar Salihin yang dua rukonya hangus terbakar itu.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji menjelaskan pihaknya siap membantu dalam membangun kembali kawasan Pasar Tengah yang terbakar itu. "Yang jelas Pemkot Pontianak akan membangun jalan, parit dan menggratiskan biaya IMB (Izin Mendirikan Bangunan) untuk pembangunan ruko dan kios tersebut," ujarnya.
Sutarmidji menambahkan, saat ini pihaknya sedang mencari masukan dari para pedagang terkait konsep dalam menata kawasan pasar tua itu, agar tidak tampak kumuh lagi, tetapi tetap mempertahankan nuansa tradisionalnya.
"Pada dasarnya para pemilik ruko menginginkan rukonya dibangun kembali, tetapi yang menjadi permasalahan, yakni menata PKL (pedagang kaki lima). Kedepannya tidak ada lagi PKL yang menggelar dagangannya di tengah Jalan Asahan, sehingga kami akan mencarikan tempat yang sama-sama strategis," ungkapnya.
Menurut dia, Pemkot Pontianak memang akan melakukan penataan kawasan Pasar Tengah, Kapuas Indah dan Pasar Sudirman secara menyeluruh. "Memang butuh waktu dalam menata dan membangun kawasan pasar itu, karena perlu konsep yang tepat dan perlu biaya juga," katanya.
Sebelumnya, saat melakukan kunjungan kerja di Pontianak, Minggu (23/8) Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah pusat akan membantu penataan kawasan Pasar Tengah atau pasar tua di Kota Pontianak, yang Jumat malam (21/8) terbakar, hingga menghanguskan puluhan kios dan los di pasar itu.
"Bantuan itu nantinya juga sharing dengan pemerintah daerah untuk menata kawasan Pasar Tengah, tetapi akan dilakukan penghitungan dulu," katanya.
Ia menjelaskan akan dilakukan penataan total terhadap kawasan Pasar Tengah itu, tidak hanya di lokasi yang terbakar tetapi seluruh kawasan pasar yang telah berdiri lama itu. Sebagai pasar yang memiliki historis atau pasar lama, konsepnya tetap mengacu pada pasar tradisional.
"Pasar ini kan ada historisnya, pasar lama, sehingga tetap mengacu pada konsep awalnya yakni pasar tradisional," ujarnya.
(U.A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Kami berharap pemerintah, baik itu pemerintah pusat, provinsi maupun Pemerintah Kota Pontianak membantu kami dalam membangun kembali ruko dan kios kami yang telah hangus terbakar pekan lalu," kata Salihin seusai berdialog dengan Wali Kota Pontianak Sutarmidji, Senin.
Ia menjelaskan, dengan adanya bantuan pemerintah terkait penataan dan pembangunan kembali kawasan Pasar Tengah, maka pihaknya nanti tinggal membayar secara mencicil kepada pihak pemerintah atau bank.
"Kalau kami membangun sendiri, mungkin tidak mampu, karena akibat musibah kebakaran lalu, semua harta benda kami habis terbakar," ujar Salihin yang dua rukonya hangus terbakar itu.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji menjelaskan pihaknya siap membantu dalam membangun kembali kawasan Pasar Tengah yang terbakar itu. "Yang jelas Pemkot Pontianak akan membangun jalan, parit dan menggratiskan biaya IMB (Izin Mendirikan Bangunan) untuk pembangunan ruko dan kios tersebut," ujarnya.
Sutarmidji menambahkan, saat ini pihaknya sedang mencari masukan dari para pedagang terkait konsep dalam menata kawasan pasar tua itu, agar tidak tampak kumuh lagi, tetapi tetap mempertahankan nuansa tradisionalnya.
"Pada dasarnya para pemilik ruko menginginkan rukonya dibangun kembali, tetapi yang menjadi permasalahan, yakni menata PKL (pedagang kaki lima). Kedepannya tidak ada lagi PKL yang menggelar dagangannya di tengah Jalan Asahan, sehingga kami akan mencarikan tempat yang sama-sama strategis," ungkapnya.
Menurut dia, Pemkot Pontianak memang akan melakukan penataan kawasan Pasar Tengah, Kapuas Indah dan Pasar Sudirman secara menyeluruh. "Memang butuh waktu dalam menata dan membangun kawasan pasar itu, karena perlu konsep yang tepat dan perlu biaya juga," katanya.
Sebelumnya, saat melakukan kunjungan kerja di Pontianak, Minggu (23/8) Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah pusat akan membantu penataan kawasan Pasar Tengah atau pasar tua di Kota Pontianak, yang Jumat malam (21/8) terbakar, hingga menghanguskan puluhan kios dan los di pasar itu.
"Bantuan itu nantinya juga sharing dengan pemerintah daerah untuk menata kawasan Pasar Tengah, tetapi akan dilakukan penghitungan dulu," katanya.
Ia menjelaskan akan dilakukan penataan total terhadap kawasan Pasar Tengah itu, tidak hanya di lokasi yang terbakar tetapi seluruh kawasan pasar yang telah berdiri lama itu. Sebagai pasar yang memiliki historis atau pasar lama, konsepnya tetap mengacu pada pasar tradisional.
"Pasar ini kan ada historisnya, pasar lama, sehingga tetap mengacu pada konsep awalnya yakni pasar tradisional," ujarnya.
(U.A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015