Pontianak (ANTARA) - Kompleks Pasar Tengah Pontianak, di Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat memiliki keunikan yakni adanya para pembeli emas kelas kaki lima yang siap menerima permintaan patri emas, penjualan emas patah, dan penjualan emas putih.
Setelah membeli emas dari warga yang datang khusus menemui mereka, emas-emas tersebut akan dijual kembali kepada pemilik toko emas atau pihak lain yang bersedia membeli emas berbagai bentuk (patah atau rusak) tersebut.
Para pembeli emas kaki lima itu duduk berbaris rapi depan meja dan tampak terlihat apabila kita memasuki ke kawasan pasar yang berada di Jalan Kapten Marsan, Kelurahan Darat Sekip tersebut.
"Di banding pasar lain memang benar pembeli emas kaki lima hanya ada di Pasar Tengah ini karena pasarnya panjang," kata Mardi (50) pembeli emas kaki lima, saat ditemui di Pasar Tengah, Pontianak, Rabu.
Dia mengatakan, selain ramai pengunjung, kawasan pasar tua tersebut relatif aman. Ia sendiri sudah menjadi pembeli emas di pasar tersebut sejak 10 tahun terakhir.
Dia menyatakan menerima jual emas dalam berbagai bentuk dan siap melayani dengan waktu cukup panjang dari pukul 08.00 WIB hingga jam 17.00 WIB dalam setiap hari. Walaupun belum tentu ada orang yang ingin menjual emas kepada dia.
"Untung rugi dalam berdagang itu biasa, walaupun kadang dalam seminggu tidak ada pelanggan juga pernah. Karena sulitnya mencari pekerjaan saat ini, jadi saya tetap mempertahankan pekerjaan ini dan kalau dipikir untungnya juga tidak seberapa hanya pulang modal," tuturnya menjelaskan.
Dia menambahkan keuntungannya dalam sekali dapat pelanggan hanya berkisar Rp50 ribu sampai Rp100 ribu. Setelah itu dalam waktu lima hari atau lebih baru dapat penjual lagi.
Seorang pembeli emas kaki lima lainnya, Masdan (60) juga menanggapi soal pekerjaan yang telah dia geluti dari tahun 1973 atau sekitar 49 tahun itu.
"Sebenarnya selain bekerja ini saya juga mempunyai pekerjaan lain untuk menunjang kehidupan sehari-hari, karena sekarang emas mahal saya kerja ini lagi," katanya.
Dia menambahkan, untuk harga emas yang ia patok kepada penjual sesuai kadar emas tersebut. "Jika kadarnya tinggi harganya jadi tinggi begitu juga kalau kadar rendah," katanya lagi.
Lebih lanjut dia menjelaskan emas yang sudah dia beli dari orang akan dia jual ke toko-toko emas atau dijual ke orang lain lagi, tergantung kesepakatan dengan toko atau pembeli baru tersebut.
Walaupun di kawasan Pasar Tengah itu banyak pembeli emas lainnya dan duduk saling berdekatan antara satu dengan lainnya, namun dalam proses niaga tersebut dia mengatakan tidak ada yang merasa iri atau tersaingi karena menurutnya rezeki setiap orang sudah ada yang mengaturnya.
"Saya tidak masalah kalau pembeli emas disini semakin banyak, walaupun sudah lama bekerja di Pasar Tengah ini," katanya lagi.
Dia mengatakan banyak perubahan yang terjadi sejak awal keberadaan para pembeli emas kaki lima itu mangkal di salah satu pasar tertua yang ada di Kota Pontianak itu, yang kini sudah ditata rapi oleh Pemerintah Kota Pontianak. ***1***