Singkawang (Antara Kalbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang dan Manggala Agni setempat menggelar simulasi kebakaran di bagi siswa/siswi SMPN 20 kota tersebut.

"Simulasi ini dalam rangka memberikan pembelajaran (edukasi) kepada siswa, mengingat SMPN 20 Singkawang Tengah adalah merupakan sekolah terbaik di tingkat Kalbar, dan akan dinobatkan sebagai sekolah terbaik di tingkat nasional," kata Kepala Pelaksana BPBD Singkawang, Burhanuddin di Singkawang, Senin.

Melalui kegiatan itu, pihaknya menjadikan sebagai bentuk pembelajaran sekaligus mengantisipasi terjadinya kebakaran. Terlebih letak SMPN 20 Singkawang ini dikelilingi lahan gambut. "Jadi sangat tepat kami memberikan pembelajaran dan pencegahan di sini," katanya.

Dalam simulasi tersebut BPBD akan memberikan pembelajaran dan pencegahan apabila di sekitar telah terjadi kebakaran lahan atau hutan. Sedangkan dari Mandala Agni, juga siap menurunkan alat-alat manual yang dibutuhkan dalam simulasi tersebut.

Ke depan, katanya, BPBD akan meminta kepada Wali Kota Singkawang, agar simulasi itu bisa dilakukan di semua sekolah yang ada di kota tersebut.

Menurutnya, lebih baik mencegah dan memberikan pelajaran kepada anak didik sekolah, yang nantinya juga mereka (siswa) bisa memberitahukan atau mengingatkan kepada orang tuanya.

"Kalau api yang masih kecil itu masih menjadi kawan, namun jika sudah membesar akan berubah menjadi lawan," tuturnya.

Terlebih di Kalbar sudah darurat kabut asap.

Untuk itu, dia mengimbau agar semua pihak untuk tidak melakukan pembakaran baik yang disengaja maupun tidak sengaja, karena tingkat cuaca di Kalbar ini sudah sangat meresahkan.

Sementara Ketua Komite SMPN 20, Kecamatan Singkawang Tengah, Mansyur mengatakan, simulasi yang diberikan merupakan suatu bekal bagi siswa, minimal bisa mengatasi kebakaran kecil yang terjadi di rumahnya masing-masing.

Kepala Operasi Manggala Agni Singkawang, Yuyu Wahyudin mengatakan, pihaknya tak henti-hentinya memberikan sosialisasi dan penyuluhan ke masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan terutama pada musim panas sekarang ini.

"Kita patut bersyukur, pasalnya dari 1 sampai 7 September 2015, di Singkawang tidak ada hotspot. Bukan berarti kita harus lengah namun harus tetap siaga dan waspada. Terutama kepada daerah-daerah yang memang rawan akan kebakaran lahan dan hutan," katanya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015