Jakarta (Antara Kalbar) - Sutradara Joko Anwar menyatakan dirinya sedang memproduksi sebuah film yang bercerita tentang peristiwa kabut asap.
Film ini direncanakan akan mulai syuting pada 2015 dan mengambil "setting" di wilayah yang memang rentan pembakaran hutan.
"Kemungkinan besar daerahnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Set cerita dan skenario sudah ada," ujar Joko Anwar di Jakarta, Jumat (2/10) malam.
Namun, sutradara yang pernah memenangi penghargaan "Film Terbaik" dan "Skenario Terbaik" di Festival Film Indonesia 2008 ini mengaku belum menentukan para aktor yang berperan dalam karyanya tersebut.
"Saya berencana merekrut aktor dari orang-orang lokal," katanya.
Sementara terkait kabut asap yang terjadi di beberapa daerah, lelaki kelahiran Medan yang pernah mendapat penghargaan dari New York Asian Film Festival itu meminta agar hukum tetap ditegakkan dengan menangkap para tersangka pembakaran.
Kalimantan Tengah sendiri merupakan salah satu dari lima provinsi dengan dampak kabut asap terburuk, menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Walhi menemukan bahwa dari Januari hingga September 2015, ada 16.334 titik panas (berdasarkan LAPAN) atau 24.086 (berdasarkan NASA FIRM) yang tersebar di lima provinsi dengan kebakaran hutan terparah yaitu Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan dan Riau.
Titik-titik panas tersebut berada di konsesi perusahaan. Beberapa di antaranya yaitu Kalimantan Barat ada 2.495, Kalimantan Tengah 5.672, Riau 1.005, Sumatera Selatan 4.416 dan Jambi 2.842.
Nilai ISPU di daerah-daerah tersebut dalam beberapa waktu belakangan sudah di atas level berbahaya. Contoh di Kalimantan Barat, indeks standar pencemaran umum (ISPU) sempat mencapai angka 1.300 atau empat kali lipat level berbahaya (di angka 300-500), sementara nilai ISPU rata-rata mencapai 600-800.
(M054/H. Wahyudono)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Film ini direncanakan akan mulai syuting pada 2015 dan mengambil "setting" di wilayah yang memang rentan pembakaran hutan.
"Kemungkinan besar daerahnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Set cerita dan skenario sudah ada," ujar Joko Anwar di Jakarta, Jumat (2/10) malam.
Namun, sutradara yang pernah memenangi penghargaan "Film Terbaik" dan "Skenario Terbaik" di Festival Film Indonesia 2008 ini mengaku belum menentukan para aktor yang berperan dalam karyanya tersebut.
"Saya berencana merekrut aktor dari orang-orang lokal," katanya.
Sementara terkait kabut asap yang terjadi di beberapa daerah, lelaki kelahiran Medan yang pernah mendapat penghargaan dari New York Asian Film Festival itu meminta agar hukum tetap ditegakkan dengan menangkap para tersangka pembakaran.
Kalimantan Tengah sendiri merupakan salah satu dari lima provinsi dengan dampak kabut asap terburuk, menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Walhi menemukan bahwa dari Januari hingga September 2015, ada 16.334 titik panas (berdasarkan LAPAN) atau 24.086 (berdasarkan NASA FIRM) yang tersebar di lima provinsi dengan kebakaran hutan terparah yaitu Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan dan Riau.
Titik-titik panas tersebut berada di konsesi perusahaan. Beberapa di antaranya yaitu Kalimantan Barat ada 2.495, Kalimantan Tengah 5.672, Riau 1.005, Sumatera Selatan 4.416 dan Jambi 2.842.
Nilai ISPU di daerah-daerah tersebut dalam beberapa waktu belakangan sudah di atas level berbahaya. Contoh di Kalimantan Barat, indeks standar pencemaran umum (ISPU) sempat mencapai angka 1.300 atau empat kali lipat level berbahaya (di angka 300-500), sementara nilai ISPU rata-rata mencapai 600-800.
(M054/H. Wahyudono)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015