Ketapang (Antara Kalbar) - Situasi di Pasar Rangga Sentap sejak sepekan ini sangat sepi pembeli sehingga mengurangi target pendapatan dan nilai jual mereka.
    Kondisi ini diungkapkan beberapa pedagang sembako dan pedagang ikan. Menurut mereka sepinya pembeli di pasar ini sudah berlangsung beberapa bulan bahkan satu tahun lebih.
    Alang, pedagang produk minuman, mengungkapkan sepinya pembeli di tokonya sejak sekitar delapan bulan lalu. "Sepi sejak ada tempat jual besar lain di Ketapang ini. Sekarang seperti harga minyak kita tak bisa bersaing sama yng mereka jual, harganya lebih murah," katanya di Ketapang.
    Menurutnya beberapa tahun lalu pembeli lumanyan ramai karena pasar tidak terlalu banyak. “Sekarang di mana-mana banyak pasar sehingga pembeli terbagi. Berdagang di sini bukan semakin enak tapi semakin susah. Kita di sini bertahan saja,” Jelasnya.  
    Ia memaparkan saat ini pembeli di tokonya berkisar 20 orang perhari. Penghasilan kotornya tiap hari berkisar sekitar Rp1 juta termasuk untuk bayar dua karyawannya. “Kita harap pemerintah menyikapi persoalan di pasar kita ini,” Ucapnya.
    Sementara itu, pedagang ikan Pasar Rangga Sentap, Herman (42) juga mengaku pembeli ikan di tempatnya saat ini sangat sepi. Ia mengaku penghasilannya perhari dari jual ikan paling banyak Rp 100 ribu. Bankan kadang juga tak ada penghasilan.
    "Kita jualan di sini kadang ada hasil, kadang juga tidak ada, malah tekor. Jadi kita jualan di sini ibaratnya gali lubang tutup lubang buat makan," kata warga Jl Mulia Kelurahan Sampit Kecamatan Delta Pawan ini.
    Bahkan  ada beberapa pedagang ikan sudah menutup lapaknya. Lantaran tak sanggup berjualan karena pembeli sepi sehingga mereka rugi. “Pedagang ikan di sini sudah beberapa orang gulung tikar tidak jualan lagi karena rugi,” ucapnya.
    Ia berharap pemerintah peduli terhadap kondisi Pasar Rangga Sentap. Sebab pedagang-pedagang di Pasar Rangga Sentap membayar pajak kepada pemerintah. Sedangkan kondisi pasar ini semakin hari semakin memprihatinkan.
    Dipaparkannya pertahun tiap lapak pedagang ikan membayar pajak Rp 750 ribu pertahun. Serta membayar uang kebersihan Rp 2 ribu tiap hari dan biaya-biaya lainnya. “Kalau begini terus bagaimana kita mau bayar pajak lagi,” ucapnya.
    Ia menegaskan pemerintah harus memperhatikan Pasar Rangga Sentap karena resmi milik pemerintah. “Pasar pemerintah daerah cuma satu ini saja jadi wajib diperhatikan pemerintah. Tapi kenapa malah pasar tandingan banyak di Ketapang ini,” Tutupnya.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015