Pontianak (Antara Kalbar) - Laboratorium Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan sertifikat SNI ISO/IEC 17025: 2008 untuk pengendalian mutu pakan dan bahan pakan dari seluruh provinsi tersebut.

"Dengan adanya sertifikat tersebut laboratorium harus memeriksa 500 sampel pakan dan bahan pakan dari seluruh Kalbar. Ini menjadi suatu prestasi bagi kita karena untuk mendapatkan sertifikat tersebut bukan perkara mudah," kata Kepala UPT Pembibitan Ternak dan Pakan Ternak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, Henie Indrawati di Pontianak, Senin.

Untuk mendapatkan sertifikat ISO, Komite Akreditasi Nasional turun langsung melakukan survei dan melihat sarana prasarana dan melakukan uji profisiensi.

Henie mengaku hal tersebut membuat laboratorium UPT Pembibitan Ternak dan Pakan itu menjadi satu-satunya pemegang sertifikat ISO di Indonesia selain milik pemerintah pusat.

Kepala Laboratorium Pakan Ternak Dedi menjelaskan dengan adanya sertifikat tersebut, pihaknya bisa melakukan pemeriksaan terhadap bahan pakan dan pakan ternak.

"Dari uji sampel pakan ternak yang kita periksa setiap tahunnya sebanyak 100 sampel, dari hasil uji ditemukan 10 persen tidak sesuai standar. Tetapi dari lima parameter yang kurang hanya satu misalnya hanya kurang seratnya atau kurang kalsiumnya, bukan semuanya," kata Dedi.

Dedi menambahkan, pengujian pakan ternak itu wajib dilakukan sesuai peraturan Menteri Pertanian.

Pemerintah provinsi melalui instansi terkait memiliki kewajiban untuk mengawasi pakan ternak yang beredar di masyarakat karena pakan tak sesuai standar berpengaruh terhadap produktivitas ternaknya.

"Sejauh ini dengan adanya pemeriksaan PS (Poultry Shop) sudah menjual pakan sesuai standar, tak dicampur lagi. Mereka tak sembarangan lagi," tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar Abdul Manaf Mustafa mengatakan UPT Pembibitan Ternak dan Pakan Ternak memiliki lima instalasi.

Salah satunya laboratorium pakan ternak. Dengan diperolehnya sertifikat ISO, nantinya sampel dari daerah akan diperiksa di laboratorium tersebut yakni pengujian proksimat lengkap.

"Yang bisa diuji yakni kadar air, kadar abu, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, Ca, dan kadar P," kata Manaf.

Menurut Manaf, banyak keuntungan yang diperoleh dengan adanya sertifikat ISO dari Komite Akreditasi Nasional.

"Selain berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah, juga upaya menghadapi MEA 2015. Kalau ada pakan ternak yang masuk, harus diperiksa di sini dulu," kata Manaf.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015