Ketapang (Antara Kalbar) - Pejabat Bupati Ketapang, Kartius menyatakan siap memberikan sanksi kepada pegawai negeri sipil yang terlibat dalam pemukulan terhadap wartawan Harian Tribun Pontianak beberapa waktu lalu.

Puluhan elemen masyarakat dari Ketapang, yang terdiri dari wartawan, anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) melakukan aksi damai di Kepolisian Resort Ketapang kemudian dilanjutkan di kantor Pendopo Bupati Ketapang, Senin.

Aksi unjuk rasa damai yang dilakukan oleh puluhan elemen masyarakat tersebut menolak dan mengecam aksi premanisme di Kabupaten Ketapang yang menimpa wartawan Tribun Pontianak, Subandi (31), pada Jumat (23/10).

Dalam aksi damai tersebut, terlihat belasan kertas bertuliskan bentuk kecaman permintaan kepada aparat kepolisian dan Pj Bupati Ketapang mengusut tuntas siapa dalang dari kasus pemukulan wartawan tersebut.

Pejabat Bupati (Pj) Ketapang, Kartius menegaskan akan menindak tegas pejabat yang terbukti terlibat dalam kasus pemukulan tersebut. Dia menegaskan akan nonjob-kan pejabat yang bersangkutan.

"Saya menyambut baik aksi dan kritikan ini, saya tegaskan jika terbukti ada oknum pejabat yang menjadi dalang pemukulan wartawan, maka jika dia PNS akan saya nonjob-kan, jika bukan PNS akan saya pindahkan ke kecamatan paling jauh," katanya, disela-sela aksi damai puluhan warga.

Dalam kesempatan tersebut, Kartius menandatangani pakta integritas mengaku tidak main-main menindak tegas jajarannya jika terkesan main-main, elek-elek atau terlibat tindakan kekerasan. Ia juga menegaskan seluruh pejabat di SKPD agar terbuka dalam informasi dan siap dikritik untuk membangun.

"Catat omongan saya, jika terbukti terlibat maka siapapun itu jika PNS akan saya non job kan, itu tindakan tegas saya," katanya.

Menurutnya, saat ini proses hukum telah berjalan dan pelaku telah diproses. Kartius meminta agar seluruh elemen masyarakat khususnya yang tergabung dalam aksi damai tersebut, tidak terpancing provokasi dan tetap melakukan kritikan secara damai.

"Jangan anarkis, biar tidak memunculkan masalah baru, saya terima kasih kedatangan dan kritikan kawan-kawan, karena saya juga tidak suka ada pejabat yang elek-elek, main-main," katanya.

Sementara itu, Waka Polres Ketapang, Kompol Syahroni Tohir mewakili Kapolres Ketapang juga menyatakan sikap dan menandatangani pakta integritas dalam pengusutan kasus dan menyelidiki dalang pemukulan wartawan tersebut.

"Ini menjadi tantangan buat kami, siapapun yang melakukan tindak pidana akan kami hukum sesuai aturan berlaku, dan kami akan menyelidiki dan mengusut tuntas kasus ini," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, pihak Polres Ketapang selain berkomitmen mengusut tuntas tanpa intimidasi pihak manapun terhadap kasus penganiayaan wartawan Tribun atas anam Subandi, juga akan memberi sanksi tegas terhadap pelaku premanisme di Ketapang dan memberikan jaminan keamanan terhadap seluruh elemen masyarakat Ketapang dari tindakan premanisme. (Jhon/N005)

Pewarta: John

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015