Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan bersama Badan Ketahanan Pangan Nasional dan seluruh SKPD yang ada di kabupaten/kota di provinsi itu.

"Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan ini dilakukan setiap tahunnya untuk sinkronisasi strategi peningkatan ketahanan pangan di Kalimantan Barat sebagai bagian dari penyelenggaraan pangan sehingga dapat mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Asisten II Pemprov Kalbar, Lensus Kandri, saat kegiatan Rakor Dewan Ketahanan Pangan Kalbar di Pontianak, Selasa.

Menurutnya, kegiatan itu memiliki fungsi strategis sebagai langkah awal dalam perencanaan pembangunan ketahanan pangan di Kalimantan Barat yang memasuki tahun ketiga dalam pencapaian sasaran lima tahun ke depan.

"Rakor ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan koordinasi dan sinergis serta komitmen bersama, antar instansi terkait dan stakeholder dalam pembangunan ketahanan pangan di Kalimantan Barat. Diharapkan, dari rakor ini bisa meningkatkan ketahanan pangan kita," tuturnya.

Ditempat yang sama, kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kalbar, Anggarito mengatakan pihaknya akan memaksimalkan penanaman padi dengan metode Hazton untuk meningkatkan ketahanan pangan di provinsi itu.

"Dengan metode Hazton ini sudah terbukti dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Buktinya, pemerintah Kabupaten Sanggau baru-baru ini mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian, karena bisa meningkatkan produktivitas pertaniannya," katanya.

Padahal, lanjutnya, beberapa tahun terakhir produktivitas pertanian Kabupaten Sanggau menurun sehingga mendapat peringatan dari Kementrian Pertanian.

"Namun, kita sangat bersyukur, karena dengan menggunakan metode tanam Hazton, dalam enam bulan produktivitas pertanian pun meningkat. Makanya, kita akan membantu pengembangan metode ini untuk daerah lainnya, agar produksi padi di Kalbar bisa terus meningkat dan ketahanan pangan kita bisa lebih baik," tuturnya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015