Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat, Badar menyatakan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) triwulan III di provinsi itu, tumbuh sebesar 0,31 persen atau di bawah angka nasional sebesar 1,04 persen.
"Kalau berdasarkan `year on year` pertumbuhan IBS Kalbar triwulan III 2015, mengalami peningkatan dibandingkan triwulan III tahun 2014, yaitu sebesar 4,60 persen, dan nasional sebesar 4,22 persen," kata Badar saat dihubungi di Pontianak, Selasa.
Badar menjelaskan, pertumbuhan paling tinggi berada pada industri makanan yang meningkat sebesar 5,20 persen; kemudian diikuti industri karet dan barang dari karet yang tumbuh sebesar 0,18 persen. Sementara industri kayu dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya secara "year on year" mengalami penurunan sebesar 0,96 persen.
Sementara itu, untuk pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil (IMK) di Kalbar triwulan III tahun 2015 turun dibanding triwulan II 2015 (q to q), yakni sebesar 4,57 persen. Dan pertumbuhan IMK nasional juga mengalami penurunan minus sebesar 1,31 persen, kata Badar.
"Untuk pertumbuhan IMK triwulan III (year on year) tahun 2015 tumbuh sebesar 2,11 persen atau lebih rendah dibanding pertumbuhan nasional yang tumbuh sebesar 6,87 persen," ujarnya.
Data BPS Kalbar, mencatat ada sembilan jenis produk IMK pada triwulan II (q to q) yang mengalami penurunan, diantaranya industri pengolahan lainnya turun sebesar 22,38 persen; industri kayu dan barang dari kayu, barang anyaman dari bambu, rotan dan sebagainya turun sebesar 14,79 persen.
Kemudian industri logam, bukan mesin, dan peralatan turun sebesar 14,71 persen; pertumbuhan produksi IMK paling tinggi berada pada karet, barang dari karet dan plastik yang tumbuh sebesar 10,94 persen; kemudian industri percetakan dan reproduksi media rekaman tumbuh sebesar 10,02 persen, dan industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional tumbuh sebesar 1,97 persen, kata Badar.
BPS Kalbar mencatat, untuk nilai ekspor Provinsi Kalbar sepanjang September 2015 mengalami penurunan 13,46 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni dari 52,15 juta dolar AS, turun menjadi 45,13 juta dolar AS.
Sementara itu, nilai impor Kalbar September 2015 mengalami peningkatan sebesar 75,18 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni dari 53,99 juta dolar AS menjadi 94,58 juta dolar AS.
(U.A057/T013)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Kalau berdasarkan `year on year` pertumbuhan IBS Kalbar triwulan III 2015, mengalami peningkatan dibandingkan triwulan III tahun 2014, yaitu sebesar 4,60 persen, dan nasional sebesar 4,22 persen," kata Badar saat dihubungi di Pontianak, Selasa.
Badar menjelaskan, pertumbuhan paling tinggi berada pada industri makanan yang meningkat sebesar 5,20 persen; kemudian diikuti industri karet dan barang dari karet yang tumbuh sebesar 0,18 persen. Sementara industri kayu dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya secara "year on year" mengalami penurunan sebesar 0,96 persen.
Sementara itu, untuk pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil (IMK) di Kalbar triwulan III tahun 2015 turun dibanding triwulan II 2015 (q to q), yakni sebesar 4,57 persen. Dan pertumbuhan IMK nasional juga mengalami penurunan minus sebesar 1,31 persen, kata Badar.
"Untuk pertumbuhan IMK triwulan III (year on year) tahun 2015 tumbuh sebesar 2,11 persen atau lebih rendah dibanding pertumbuhan nasional yang tumbuh sebesar 6,87 persen," ujarnya.
Data BPS Kalbar, mencatat ada sembilan jenis produk IMK pada triwulan II (q to q) yang mengalami penurunan, diantaranya industri pengolahan lainnya turun sebesar 22,38 persen; industri kayu dan barang dari kayu, barang anyaman dari bambu, rotan dan sebagainya turun sebesar 14,79 persen.
Kemudian industri logam, bukan mesin, dan peralatan turun sebesar 14,71 persen; pertumbuhan produksi IMK paling tinggi berada pada karet, barang dari karet dan plastik yang tumbuh sebesar 10,94 persen; kemudian industri percetakan dan reproduksi media rekaman tumbuh sebesar 10,02 persen, dan industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional tumbuh sebesar 1,97 persen, kata Badar.
BPS Kalbar mencatat, untuk nilai ekspor Provinsi Kalbar sepanjang September 2015 mengalami penurunan 13,46 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni dari 52,15 juta dolar AS, turun menjadi 45,13 juta dolar AS.
Sementara itu, nilai impor Kalbar September 2015 mengalami peningkatan sebesar 75,18 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni dari 53,99 juta dolar AS menjadi 94,58 juta dolar AS.
(U.A057/T013)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015