Jakarta (Antara Kalbar) - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Sumarna Surapranata, mengatakan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) tidak dipublikasikan.

"Hasil UKG hanya bisa diakses oleh kepala sekolah, pengawas, dinas pendidikan, dan guru yang bersangkutan. Jadi tidak benar, kalau dipajang dan diperlihatkan untuk umum," ujar Dirjen Sumarna dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Pernyataan tersebut sekaligus menjawab keresahan banyak guru yang menganggap bahwa UKG justru "mempermalukan" guru, terutama yang mendapat nilai yang tidak memenuhi standar.

Pelaksanaan UKG berbasis dalam jaringan (online) akan dilangsungkan pada 9 hingga 27 November dan diikuti 2.949.110 guru di seluruh Tanah Air. Sementara UKG berbasis kertas berlangsung pada 24 November di 10 provinsi.

Setiap guru akan menjalani UKG selama dua jam dengan jumlah soal sebanyak 60 hingga 100. Jawaban yang benar diberi nilai satu, sementara jawaban salah atau tidak menjawab mendapat nilai nol.

Masing-masing guru dari setiap sekolah akan menjalani UKG secara bergantian.

"Hasil UKG tidak berpengaruh terhadap tunjangan guru. Hasil UKG sendiri digunakan untuk pemetaan," terang dia.

UKG, lanjut Sumarna, sangat penting karena digunakan untuk memperoleh gambaran informasi pedagogik dan profesional.

"Sementara alat ukur untuk kemampuan sosial dan pribadi guru menggunakan penilaian kinerja guru," kata Sumarna.

Berbeda dengan UKG pada 2012 lalu, yang mana hanya berlaku untuk guru yang bersertifikasi. Ke depan UKG akan dilangsungkan setiap tahun. Tahun ini standar minimum UKG yakni 5,5. Targetnya pada 2019, nilai standar UKG mencapai 8.

Dirjen Sumarna menambahkan setelah dilakukan UKG, maka guru yang nilainya di bawah standar kompetensi akan mengikuti pelatihan.Sementara, guru yang nilainya di atas standar atau yang mencapai nilai sempurna akan dijadikan mentor.

Soal-soal yang diberikan pada UKG, dibuat dengan pendekatan kualitas oleh dosen, industri, ahli pengukuran hingga Widyaiswara.

Disinggung mengenai persiapan UKG, dia menegaskan sudah mencapai 99,5 persen. Pihaknya juga bekerja sama dengan PLN dan meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menyediakan genset selama proses UKG berlangsung.

(I025/Yuniardi)

Pewarta: Indriani

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015