Pontianak (Antara Kalbar) - Bank Kalbar menargetkan 15.000 pelajar untuk menjadi nasabah program Simpanan Pelajar (Simpel) hingga akhir 2015.
   
"Untuk sementara ini, baru ada sekitar 6500 siswa sekolah yang ada di Kota Pontianak dan Kubu Raya yang menjadi nasabah Bank Kalbar melalui program Simpel ini. Kita targetkan hingga akhir tahun ini ada 15.000 pelajar yang menjadi nasabah untuk program ini," kata Direktur Utama Bank Kalbar Sudirman HMY saat peluncuran program Simpel di Pontianak, Jumat.
   
Dia menjelaskan, Simpel merupakan program yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan bersama perbankan yang diresmikan langsung oleh presiden Joko Widodo yang ditujukan untuk mendorong perbankan membuka tabungan Simpel untuk para pelajar.
   
"Program ini diluncurkan secara nasional oleh Presiden Joko Widodo yang digagas oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan di Kalbar, kita mencoba untuk membackup program tersebut," tuturnya.
   
Melalui program tabungan Simpel tersebut, hanya Rp5.000 dan minimal tabungan Rp1.000 siswa sudah bisa membuka tabungan yang bebas dari administrasi bulanan. Diyakini, program itu akan memberikan manfaat besar bagi siswa sebagai sarana edukasi untuk menambung sejak dini.
   
Di Kalbar, ada 993.220 siswa, dan jika ditambah dengan siswa dari madrasah maka jumlah siswa mencapai satu juga lebih sehingga jumlah ini yang akan menjadi sasaran program Simpel ini.
   
"Saat ini, kita baru melaksanakan program ini untuk Kota Pontianak dan Kubu Raya. Ke depan kita akan terus mengembangkan program ini ke daerah, dengan kota Pontianak sebagai ujung tombaknya," tuturnya.
   
Ditempat yang sama, Kepala OJK Kalbar Asep Ruswandi mengatakan, program yang dilaksanakannya bersama industri perbankan mengembangkan produk tabungan yang diberi nama Simpanan Pelajar (Simpel).
   
"Produk Simpel ini merupakan salah satu upaya OJK dalam membangkitkan kembali budaya menabung sejak dini bagi pelajar. Produk ini merupakan tabungan bagi para peserta didik mulai jenjang PAUD/Raudatul Athfal (RA) hingga SMA/Madrasah Aliyah (MA) dan Pondok Pesantren yang diterbitkan secara nasional oleh perbankan di Indonesia," katanya.
   
Tujuan program itu adalah agar para pelajar sebagai generasi penerus bangsa dapat menjadikan kegiatan menabung bukan hanya sebagai kewajiban melainkan kebutuhan atau bahkan gaya hidup.
   
"Menurutnya, budaya menabung penting dimulai sejak dini agar dapat mendidik anak untuk mampu mengendalikan diri dalam bersikap konsumtif serta belajar untuk dapat membelanjakan uang yang dimilikinya secara bijak," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015