Sungai Raya (Antara Kalbar) - Jagung manis asal kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, menjadi primadona masyarakat untuk melengkapi perayaan malam pergantian tahun baru 2016.
"Saya tiap tahun memang menjual jagung manis yang dibeli langsung dari petani jagung yang ada di Rasau Jaya. Biasanya, sejak dua hari sebelum malam tahun baru, jagung ini banyak dicari masyarakat, makanya saya juga rutin menjualnya," kata Narti, salah satu pedagang jagung manis yang berjualan di jalan Gusti Situt Mahmud, Pontianak Utara, Kamis.
Selama ini, Kecamatan Rasau Jaya, memang dikenal sebagai daerah penghasil jagung manis terbaik di Kalbar. Selain rasanya yang manis, jagung tersebut juga memiliki bonggol yang besar, sehingga menjadi salah satu komoditas unggulan produk pertanian bagi Kubu Raya.
Setiap menjelang pergantian tahun, ratusan ton jagung manis asal Rasau Jaya, beredar luas di kota Pontianak dan sekitarnya.
Tak ayal, peluang itu dimanfaatkan sebagian besar masyarakat untuk menjajakan produk pertanian itu di pinggir jalan, karena memang jagung manis itu seolah menjadi salah satu penganan khas yang dipilih masyarakat untuk menyambut malam pergantian tahun.
Seperti yang bisa dilihat di sepanjang jalan yang ada di Pontianak, dipenuhi oleh penjual dadakan jagung manis, karena peminatnya memang sangat besar.
Narti mengaku telah menjual tiga puluh karung besar jagung manis sejak Selasa kemarin. Selain mendapatkan untung yang cukup besar, dia juga mengaku senang menjualnya karena tidak sepi pembeli.
"Kalau jualan jagung manis ini, pasti habis, untungnya juga lumayan, karena kalau satu hari sebelum malam pergantian tahun, pembeli terus berdatangan. Dari satu karung jagung saya bisa untung sampai Rp500 ribu," katanya.
Dia memastikan meski permintaan naik tidak akan ada kenaikan harga jagung yang terlampau tinggi. Jika tahun sebelumnya dia menjual dengan harga Rp1.500 sampai Rp2.000 per biji, kini dia menjual dengan harga Rp2.000 sampai Rp2.500.
Sementara itu, salah satu pembeli jagung manis, Dian mengaku jika setiap malam pergantian tahun dia dan keluarga selalu mengadakan pesta Barbeque dan salah satu menu andalan keluarga mereka adalah jagung bakar, selain ayam dan sosis bakar.
"Ini selalu kita lakukan setiap tahun, jadi seperti tradisi tahunan," tuturnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Hazairin, mengatakan, potensi lahan jagung sebesar 500 ribu hektare. Namun hingga saat ini belum seluruhnya dikelola untuk budidaya tanaman jagung.
Jagung tak semata untuk kebutuhan pangan saja, tetapi juga pakan ternak. Dari luas lahan yang masih dapat dikembangkan tersebut, belum 50 persennya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk ditanami jagung atau tanaman yang produktif lainnya.
Dari total produksi jagung di Kalbar sebesar 150.000 ton per tahun masih jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan jagung lokal, baik untuk konsumsi manusia maupun pakan ternak.
"Masyarakat dapat mengembangkan tanaman jagung dengan sistem kelompok, dan pemerintah akan membantu pengembangannya," tuturnya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Saya tiap tahun memang menjual jagung manis yang dibeli langsung dari petani jagung yang ada di Rasau Jaya. Biasanya, sejak dua hari sebelum malam tahun baru, jagung ini banyak dicari masyarakat, makanya saya juga rutin menjualnya," kata Narti, salah satu pedagang jagung manis yang berjualan di jalan Gusti Situt Mahmud, Pontianak Utara, Kamis.
Selama ini, Kecamatan Rasau Jaya, memang dikenal sebagai daerah penghasil jagung manis terbaik di Kalbar. Selain rasanya yang manis, jagung tersebut juga memiliki bonggol yang besar, sehingga menjadi salah satu komoditas unggulan produk pertanian bagi Kubu Raya.
Setiap menjelang pergantian tahun, ratusan ton jagung manis asal Rasau Jaya, beredar luas di kota Pontianak dan sekitarnya.
Tak ayal, peluang itu dimanfaatkan sebagian besar masyarakat untuk menjajakan produk pertanian itu di pinggir jalan, karena memang jagung manis itu seolah menjadi salah satu penganan khas yang dipilih masyarakat untuk menyambut malam pergantian tahun.
Seperti yang bisa dilihat di sepanjang jalan yang ada di Pontianak, dipenuhi oleh penjual dadakan jagung manis, karena peminatnya memang sangat besar.
Narti mengaku telah menjual tiga puluh karung besar jagung manis sejak Selasa kemarin. Selain mendapatkan untung yang cukup besar, dia juga mengaku senang menjualnya karena tidak sepi pembeli.
"Kalau jualan jagung manis ini, pasti habis, untungnya juga lumayan, karena kalau satu hari sebelum malam pergantian tahun, pembeli terus berdatangan. Dari satu karung jagung saya bisa untung sampai Rp500 ribu," katanya.
Dia memastikan meski permintaan naik tidak akan ada kenaikan harga jagung yang terlampau tinggi. Jika tahun sebelumnya dia menjual dengan harga Rp1.500 sampai Rp2.000 per biji, kini dia menjual dengan harga Rp2.000 sampai Rp2.500.
Sementara itu, salah satu pembeli jagung manis, Dian mengaku jika setiap malam pergantian tahun dia dan keluarga selalu mengadakan pesta Barbeque dan salah satu menu andalan keluarga mereka adalah jagung bakar, selain ayam dan sosis bakar.
"Ini selalu kita lakukan setiap tahun, jadi seperti tradisi tahunan," tuturnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Hazairin, mengatakan, potensi lahan jagung sebesar 500 ribu hektare. Namun hingga saat ini belum seluruhnya dikelola untuk budidaya tanaman jagung.
Jagung tak semata untuk kebutuhan pangan saja, tetapi juga pakan ternak. Dari luas lahan yang masih dapat dikembangkan tersebut, belum 50 persennya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk ditanami jagung atau tanaman yang produktif lainnya.
Dari total produksi jagung di Kalbar sebesar 150.000 ton per tahun masih jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan jagung lokal, baik untuk konsumsi manusia maupun pakan ternak.
"Masyarakat dapat mengembangkan tanaman jagung dengan sistem kelompok, dan pemerintah akan membantu pengembangannya," tuturnya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016