Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Andy Jap mengatakan pada tahun 2016 ada 505 ribu balita yang menjadi sasaran Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio.
"Pekan imunisasi nasional atau PIN ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Untuk Kalbar ada 505 ribu balita yang menjadi sasaran program ini," kata Andy di Pontianak.
Pelaksanaan PIN di Kalbar akan dimulai secara resmi pada tanggal 8 Maret di Pendopo Gubernur Kalbar.
Andy menuturkan PIN polio dilaksanakan dari 8 hingga 15 Maret 2016.
Sebanyak 5.590 pos didirikan di seluruh Kalbar untuk melaksanakan pekan imunisasi nasional 2016.
Andy berharap PIN polio berjalan lancar dan sukses dan diharapkan banyak orangtua yang membawa balitanya agar diimunisasi.
Imunisasi polio tersebut untuk mencegah terjadinya kelumpuhan permanen pada balita.
Saat ini, lanjut Andy, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan berkenaan dengan PIN polio.
Selain melakukan sosialisasi serta menyiapkan tenaga medis dan vaksin, pihaknya juga bekerjasama dengan berbagai pihak.
"Salah satunya bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar," tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya juga sudah menggalakkan gerakan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) nasional agar angka "stunting" atau tingkat pertumbuhan balita di bawah standar umurnya di daerah setempat dapat berkurang.
"1.000 HPK adalah masa emas tumbuh kembang anak yang dimulai dari masa kehamilan sampai anak usia dua tahun," kata Andi.
Ia menjelaskan pencegahannya harus dimulai sejak ibu hamil, yakni bagi ibu hamil harus cukup gizinya supaya tidak anemia.
"Selain kepada ibu hamil, kami bahkan memberikan tablet tambah darah (TTD) untuk mencegah anemia tersebut. Anemia adalah kekurangan zat besi dalam darah yang sangat penting dalam pembentukan otak janin," ucapnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016