Singkawang (Antara Kalbar) - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyatakan siap untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2016.

"MEA inikan sudah lama dicanangkan. Mau tidak mau perawat harus siap," kata Ketua PPNI Provinsi Kalbar, Haryanto, SKep, MSn, saat berkunjung ke Singkawang dalam rangka peringatan HUT PPNI ke-42 di Singkawang, Sabtu.

Menurutnya, PPNI harus siap. Baik itu dari segi SDM, profesionalitas, dan bahasa. "Jangan sampai kita ini menjadi tamu di negara kita sendiri," ujarnya.

Dia menyebutkan, saat ini perawat Filipina sudah mulai belajar bahasa Indonesia. Dengan begitu, dipastikan tujuan mereka nanti adalah ingin bekerja di rumah sakit Indonesia, karena mereka menguasai bahasa.

"Untuk itulah, harus kita waspadai," katanya mengingatkan.

Namun, jika dilihat dari skill atau keterampilan, perawat Indonesia sebenarnya jauh lebih baik khususnya di Asia.

"Bahkan mereka yang bekerja di Jepang dan Kuwait itu, skill perawat Indonesia sudah diakui sangat bagus," ungkapnya.

Senada dengan Haryanto, PPNI Singkawang juga meminta agar semua perawat yang ada di kota setempat harus meningkatkan diri dalam uji kompetensi terutama pada institusi pendidikan.

"Sehingga standar profesi itu dapat dicapai," kata Ketua pelaksana HUT PPNI Provinsi Kalimantan Barat ke-42 di Singkawang, Ignatius Nandang.

Menurutnya, dengan standar kompetensi perawat itu tercapai, maka kekuatan profesionalisme perawat dapat tercapai dan bisa diekspresikan oleh seluruh perawat untuk menjadi barier tekanan globalisasi menghadap MEA ini. "Itu yang harus kita lakukan, kita gali, dan kita motivasi kepada seluruh perawat," katanya.

Menurutnya, perawat itu harus ceria. Dengan keceriaan itu, perawat harus dapat tampil dan memberikan support, bahwa setiap ucapan yang dilakukan oleh perawat itu dapat memberikan kesembuhan kepada pasien.

Dengan begitu, katanya, bahwa perawat tidak hanya dicintai oleh pasien itu sendiri, tetapi juga dicintai oleh banyak orang.

"Jika itu semua sudah terbentuk, maka perawat akan semakin kuat," katanya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016