Ketapang (Antara Kalbar) - Nadia Sarah (16), siswi Kelas I SMKN 2 yang tengah magang tercebur di Sungai Pawan, tepatnya di ujung Budidaya Bibit Ikan (BBI) milik milik Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Ketapang yang terletak di Kelurahan Mulia Baru.
    Tampak ratusan masyarakat sekitar berkumpul di lokasi kejadian serta di sepanjang jalan tepian Sungai Pawan. Tim Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang, turut membantu mencari korban yang diketahui tenggelam sejak pukul 08.30 WIB di pinggir BBI.
    Tangis dan teriakan histerispun pecah dari seorang ibu paruh baya yang diketahui ibu korban. Sang ibu seolah tak percaya anak kesayangannya yang pamit dari rumah untuk pergi magang dalam keadaan sehat di ketahuinya tercebur kedalam sungai.
    Ia tidak mau pulang sebelum anaknya itu ditemukan. Beberapa anggota kepolisian beserta keluarga korban yang berada dilokasi yang mencoba menenangkan sang ibu seolah kewalahan. Rasa takut kehilangan sang ibu terlihat sangat besar, teriakan histreris dan tangis terus pecah dari sang ibu.
    Sementara itu, saat dikonfirmasi, Bela yang merupakan teman korban, menceritakan kejadian bermula usai dirinya bersama korban dan rekan lainnya ingin membersihkan tubuh dengan air di sungai di ujung tempatnya magang.
     "Karena pakaian kita kena tepung dan telur, jadi kita mau bersihkan tapi kaki korban tergelincir dan korban langsung jatuh ke sungai dan dibawa arus," ungkapnya.Ia mengaku sudah berusaha menolong korban namun karena arus Sungai Pawan yang deras dirinya tidak dapat menyelamatkan korban.
    Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMKN 2 Ketapang, Erini mengaku terkejut mendengar kabar anak muridnya yang magang di lokasi Budidaya Bibit Ikan tenggelam. Ia menjelaskan untuk anak muridnya yang magang dilokasi Budidaya Bibit Ikan milik Dinas Kelautan dan Perikanan ada sebanyak 12 orang.
    "Informasi yang didapat dari teman korban yang berada dilokasi, sesaat sebelum kejadian korban dan beberapa temannya yang magang disini merayakan ulang tahun salah satu temannya dengan melempar tepung, telur, usai itu mereka berniat membersihkan pakaian mereka di pinggir sungai, dari situlah kemudian korban dan seorang temannya terjatuh, tetapi teman korban dapat menyelematkan diri sedangkan korban tenggelam," ungkapnya.
    Lebih lanjut ia mengatakan, ia menilai korban merupakan anak yang baik, mudah bergaul terlebih juga aktif dalam kegiatan olahraga di sekolah. Sehingga dirinya dan guru lainnya tak menyangka dan terkejut ketika mendengar korban tenggelam.
    Pihaknya juga tidak tahu kenapa mereka sampai ketepi sungai untuk membersihkan pakaian usai merayakan ulang tahun temannya, padahal di di lokasi magang ada airnya. "Kita berharap semoga segera dapat ditemukan," harapnya.
    Sementara itu, Kepala Basarnas Ketapang, Kamel mengaku pihaknya sudah berupaya melakukan pencarian sejak pagi hari, namun hingga saat ini pihaknya masih belum menemukan korban. Diakuinya pihaknya mendapatkan laporan adanya korban tenggelam sekitar pukul 09.15 WIB. Kamel mengaku, saat ini pihaknya masih kesulitan menemukan korban akibat arus sungai yang deras.
    "Selain terkendala arus, jarak pandang juga menjadi kendala kita, saat ini anggota terus melakukan pencarian dan sudah melakukan penyelaman," imbuhnya

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016