Sanggau (Antara Kalbar) - Sejumlah warga mengeluhkan di Tayang Hilir, Sanggau, mengeluhkan pelayanan PLN setempat sejak beberapa waktu belakangan ini karena sering terjadi pemadaman listrik.
    "Terus-terang, kami merasa tidak terima dengan seringnya listrik ini mati. Yang jelas sangat mengganggu, apa lagi padamnya saat-saat menjelang sholat maghrib," ujar Siti salah seorang warga Dusun Tanjung.
    Kondisi tersebut, menurut Siti, dapat mengancam keamanan warga sebab dengan suasana gelap jelas akan mengundang aksi kejahatan. Sementara, Halidin warga Desa Kawat mengaku kecewa dengan seringnya mati lampu, karena sangat berdampak buruk bagi usaha jasa pengetikan yang digelutinya.
    "Kalau sering mati lampu seperti ini, usaha saya sangat terganggu. Sebab ketika sedang mengerjakan ketikan, tahu-tahu terhapus dan harus mengetik ulang lagi. Tentu ini, berpengaruh besar kepada penghasilan usaha saya," ungkap pria yang akrab disapa Kojek ini.
    Dibeberkan, pemadaman listrik di daerahnya sudah tidak bisa dihitung lagi berapa kali dalam sebulan terakhir ini. "Sehari saja, bisa beberapa kali dan kalau mati memakan waktu lama," bebernya.
    Kojek juga mengaku akibat sering padamnya listrik itu, perangkat komputer maupun printernya, sering mengalami kerusakan. "Jadi banyak sekali kerugian yang kita alami akibat pemadaman listrik ini," imbuhnya.
    Kojek berharap, agar pihak PLN Tayan Hilir bisa mengatasi kerapnya listrik padam secara tiba-tiba itu sehingga masyarakat tidak timbul kecurigaan terhadap kinerja PLN selama ini.
    Di tempat yang sama, Ketua Umum Telapak Indonesia Pusat, Ustadzs Herman Musliman Dagol MD mengatakan selama di Tayan Hilir, ia kerap kali mendengar keluhan masyarakat yang berjulukan Bumi Hujan Emas itu tentang padamnya listrik. Bahkan, dirinya sempat merasakan bagaimana seringnya listrik mati.
    "Ya, jelas akibat listrik mati itu merugikan masyarakat. Sekarang sedang berada di Tayan dan banyak sekali mendapatkan keluhan masyarakat tentang listrik ini. Ini berarti kinerja PLN Tayan tidak optimal," ungkap Humas Forum Betawi Rempug (FBR) ini.
    Menurut pria yang juga Humas Paguyuban Budaya Banten ini, permasalahan listrik yang sering padam merupakan sebuah pembicaraan masyarakat di Kecamatan Tayan Hilir.     Diibaratkan, tiada pembahasan selain mati lampu, tetapi pihak PLN Tayan sepertinya tutup kuping dan tak tahu menahu terhadap permasalahan tersebut. "Harusnya PLN Tayan malu dong, tiap hari masyarakat ngomongin listrik terus koq. Tapi heran juga kinerja tak membaik dan gitu-gitu terus," kata dia.
    Atas kondisi listrik di Kecamatan Tayan Hilir yang sering padam itu. Herman berjanji akan melaporkan ke PLN Pusat sekembali dari Tayan Hilir. "Nanti akan kita laporkan ke PLN Pusat terkait tidak optimalnya pelayanan PLN di Tayan Hilir ini. Kasihan masyarakat di Kecamatan Tayan Hilir ini, bagaimana pun hak mereka sebagai pelanggan untuk menikmati listrik yang tak padam-padam," pungkasnya.
    Upaya konfirmasi gagal dilaksanakan, Kepala PLN Sub Ranting Tayan Hilir, Dody Ruhiyat dikonfirmasi via pesan singkat (SMS) pada telepon selulernya tak merespon dan membalas pesan yang dikirimkan.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016