Pontianak (Antara Kalbar) - Pengamat Ekonom Universitas Tanjungpura Ali Nasrun menorong pelaku usaha sawit dan pemerintah untuk membuka pasar baru untuk produk sawit yang dihasilkan Kalimantan Barat.

   "Sekarang sudah saatnya kita tidak tergantung ke beberapa negara saja yang membeli produk sawit dari kita," kata Ali Nasrun di Pontianak, Rabu.

    Dia menjelaskan jika Kalbar terpaku pada satu pasar saja seperti kepada negara Tiongkok, ketika ekonominya lesu maka permintaan akan rendah seperti tahun lalu yang menyebabkan juga harga anjlok.

    Namun apabila pasar sawit Kalbar diperluas atau sudah besar otomatis tidak akan berpengaruh signifikan terhadap harga di tingkat petani atau pengusaha di Kalbar.

    "Jadi saya meminta pengusaha atau pemerintah jangan larut lagi dengan kenaikan harga sawit saat ini. Ihtiar untuk membuka pasar baru harus dilakukan," tuturnya.

    Dia menilai dengan kenaikan harga sawit saat ini akan mampu mendongkak pertumbuhan ekonomi Kalbar.

    "Harga sawit naik maka pendapatan baik petani dan pengusaha sawit akan naik. Kemudian daya beli mereka naik pula sehingga itu akan kembali mendorong pertumbuhan ekonomi Kalbar," katanya.

   Dia menjelaskan dampak luas lainnya juga akan menggerakan sektor usaha lainnya baik itu di sektor perdagangan dan jasa serta lainnya. Ia berharap kenaikan harga ini tidak hanya sesaat atau fluktuatif semata, melainkan akan stabil dan bahkan kecenderungan akan terus naik.

    "Menginggat hasil turunan sawit ini sangat banyak dan dibutuhkan kita harapkan harganya terus stabil. Lebih-lebih lagi terus naik," katanya.

   

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016