Putussibau  (Antara Kalbar) - Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Mulia Putussibau, Kapuas Hulu, mewakili Provinsi Kalimantan Barat dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Nasional.

Kepala SDIT Insan Mulia Putussibau, Dwi Prapita Sari di Putussibau, Rabu mengungkapkan sekolah sehat merupakan tantangan bagi pihaknya sebagai contoh bagi sekolah yang lain.

"Terpilihnya SDIT dalam lomba sekolah tingkat nasional berkat kerja sama semua pihak," ucap Dwi saat penilaian lomba sekolah sehat tingkat nasional.

SDIT Putussibau berdiri sejak tahun 2010, yang awalnya hanya menyewa sebuah gudang. Tahun 2012 SDIT pindah lokasi di jalan Banin,Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir,Kecamatan Putussibau Selatan.

Sementara Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L Ain Pamero mengatakan dukungan semua pihak selama ini sangat luar biasa, tidak memandang perbedaan, sehingga terpilihlah SDIT Putussibau mewakili Kalbar dalam lomba sekolah sehat tingkat nasional.

Menurutnya, lomba sekolah sehat tersebut hendaknya bukan hanya acara seremonial semata, namun Kapuas Hulu melalui SDIT Putussibau harus mampu membuktikan prestasi dalam mewakili Kalimantan Barat.

"Kegiatan tersebut memakan proses yang panjang, dan dukungan semua pihak. Salah satu terobosan baru yang dilakukan menggandeng Bank Kalbar untuk mendukung kegiatan usaha kesehatan sekolah," jelas Antonius.

Dia berharap, dukungan, serta partispiasi semua pihak terhadap SDIT Putussibau dapat membuahkan hasil. Untuk itu, Antonius meminta tim penilai ada pertimbangan tersendiri terhadap SDIT Putussibau, mengingat keterbatasan yang ada.

Sementara itu, Ketua Tim Penilai tingkat Nasional dr Parina Andayani mengatakan dalam penilaian lomba sekolah sehat, ada 2 kategori penilaian. Pertama, kategori kinerja terbaik itu untuk sekolah yang berada di perkotaan yang memiliki sarana dan prasana, sedangkan kategori pencapaian terbaik untuk sekolah yang berada di desa ataupun daerah, yaitu dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada namun memiliki kemauan.

"UKS itu perlu dikembangkan tidak hanya masuk dalam kegiatan ekstra kulikuler, namun juga dapat masuk sebagai proses pembelajaran yang imbasnya kepada kebersihan lingkungan masyarakat, untuk itu perlu kerja sama dan kesadaran semua pihak untuk menjaga lingkungan sehat," tutur Andayani. ***4***





(T.KR-TFT/T011)

Pewarta: Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016