Sambas  (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sambas Pabali Musa menilai dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN pendidikan adalah kunci utama untuk melahirkan sumber daya manusia yang unggul agar mampu bersaing dalam segala bidang.

"Memang MEA lebih khusus pada bidang ekonomi antarnegara. Namun untuk bagaimana ekonomi kita handal dan pelaku ekonomi kita juga begitu di MEA tentu membutuhkan SDM yang baik. Untuk SDM yang baik tentu melalui pendidikan," ujarnya saat memberikan sambutan dalam Seminar Internasional digelar oleh Disdik Sambas di Gedung Keberbakatan Sambas, Kamis.

Pabali menjelaskan penyiapan SDM yang kompetitif bukan pekerjaan mudah dan dapat dilakukan dengan instan. Dunia pendidikan juga harus mampu membekali siswa dengan pengetahuan serta keterampilan yang memadai agar dapat bersaing secara global.

"Realitanya dunia pendidikan di Indonesia masih mempunyai sekian banyak rintangan terkait dengan kualitas pendidikan. Keterbatasan akses kepada pendidikan, jumlah guru yang belum merata dan mutu guru itu sendiri yang dinilai masih kurang," katanya.

Pabali menambahkan dalam upaya memajukan kualitas pendidikan, tidak hanya serta merta dilakukan dengan mengubah kurikulum dan melengkapi sarana dan prasarana saja. Namun demikian juga perlu pembangunan SDM yang akan mengemban pendidikan tersebut.

"Pemerintah harus menyiapkan sekolah yang secara khusus dapat mengeluarkan SDM yang dibutuhkan oleh pasaran kerja. Sekolah-sekolah tersebut harus mampu membekali kompetensi untuk berinovasi serta membangun jaringan atau komunikasi," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Sambas Jusmadi mengatakan sedikitnya terdapat 500 peserta yang diundang untuk hadir dalam seminar pendidikan internasional yang meliputi guru di Kabupaten Sambas, Kepala UPT di tingkat kecamatan serta perwakilan dari perguruan tinggi di Kalbar.

"Dalam seminar ini kami menghadirkan dua pemateri yaitu Guru Besar FKIP Untan Prof Maswardi Amin dan Pensyarah Fakultas Sains Kognitif dan Pembangunan Manusia Universitas Malaysia Sarawak, Ida Juliana, Msc Phd. Semula diagendakan ada tiga narasumber namun satu orang pemateri dari Brunei berhalangan hadir," kata dia.

(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016