Putussibau (Antara Kalbar) - Kepolisian Resor Kapuas Hulu mengimbau seluruh masyarakat menjaga dan mencegah agar kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), bahkan di setiap desa sudah dibentuk desa siaga api untuk melakukan patroli bersama.

"Di desa sudah ada peleton desa siaga api, itu melibatkan sejumlah pihak termasuk anggota kepolisian, salah satu tugas dari tim yang

dibentuk di desa tersebut yaitu melakukan patroli secara bersama-sama," kata Kapolres Kapuas Hulu AKBP Sudarmin di Putussibau, Jumat.

Menurut Sudarmin untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan memang harus adanya kesadaran hingga ke lapisan masyarakat, apalagi saat ini sedang musim kemarau, perlu adanya pemahaman dari masyarakat akibat kebakaran karhutla dapat menimbulkan berbagai persoalan.

Ia menjelaskan pihaknya bersama-sama pemerintah saerah sudah jauh-jauh hari melakukan sosialisasi kepada masyarakat, kemudian akan dibuat maklumat yang ditandatangani bupati dan Forkompinda Kapuas Hulu, tentang larangan membakar hutan dan lahan.

"Jika dulunya masih ada toleransi membuka lahan dengan cara dibakar, namun sekarang apapun alasannya pembakaran hutan dan lahan baik sengaja maupun tidak sengaja sudah melanggar perundang-undangan yang berlaku dan ditindak tegas," tegas Sudarmin.

Diungkapkan Sudarmin pada tahun lalu, pihaknya telah menangani dua kasus karhutla dan sudah sampai tahap P 21, lokasinya di Kecamatan Semitau masing-masing 18 hektare.

Oleh karena itu, Sudarmin kembali mengingatkan agar seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk bersama-sama mencegah karhutla di daerahnya masing-masing. "Sebaiknya saling mengingatkan satu dengan yang lainnya, tidak ada lagi yang membakat hutan dan lahan, apapun alasannya sudah tidak diperbolehkan,apabila ada yang demikian maka akan kami tindak tegas, untuk memberikan efek jera," kata Sudarmin serius.

Ditambahkan Sudarmin, apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan maka akan berdampak kepada seluruh komponen masyarakat baik dari kesehatan bahkan bisa melumpuhkan perekonomian masyarakat.

(KR-TFT/N005)

Pewarta: Timotius

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016