Pontianak, (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pendidikan Singkawang, HM Nadjib mengingatkan kepada sekolah yang ada di kota itu untuk tidak melakukan perpeloncoan kepada siswa baru.

"Berdasarkan pemantauan kita di hari pertama masuk sekolah, memang belum ditemukan adanya perpeloncoan kepada siswa baru. Mudah-mudahan sampai hari ketiga kelak memang tidak ada," kata Nadjib, di Singkawang, Senin.

Apabila masih ada sekolah yang melanggar kebijakan Menteri terkait perpeloncoan ini, maka dirinya tidak segan-segan untuk memberikan sanksi.

Guna memastikan jangan sampai terjadi perpeloncoan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan.

Nadjib justru menyarankan, agar pihak sekolah bisa menyelinginya dengan kegiatan "outbound". Dan kegiatan ini, baru akan dilakukan pihak SMKN 2 Singkawang di Pasir Panjang nanti.

Menurut Nadjib, kegiatan outbound ini sangat bagus untuk menjalin silaturahim. "Makanya, saya sarankan kepada pihak sekolah, bisa menyelipkan Out Bond ini di mata pelajaran," katanya.

Nadjib menambahkan, berdasarkan hasil rapat dengan seluruh kepala sekolah yang ada di Kota Singkawang, secara umum terjadi peningkatan jumlah siswa baru.

"Kita memahami, karena mungkin hal tersebut seiring dengan populasi pertambahan penduduk di Singkawang," tambahnya.

Kemudian, ditambah lagi banyaknya anak-anak yang memang berminat untuk masuk ke sekolah favorit. Meskipun, pihaknya sudah menerapkan sistem domisili.

"Mau tidak mau kita lakukan seleksi NEM. Selebihnya berdasarkan domisili," ungkap Nadjib.

Nadjib menyebutkan, untuk tahun ini, penerimaan siswa baru diutamakan 75 persen berdasarkan domisili, dan 25 persen berdasarkan prestasi.






(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016